Bocah 5 Tahun Meninggal Usai Ditabrak Pemain Ski di Pegunungan Alpen
Gadis berusia lima tahun tewas setelah ditabrak pemain ski kecepatan tinggi di Pegunungan Alpen. Dia meninggal saat dibawa ke rumah sakit.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Gadis asal Inggris berusia lima tahun tewas dalam kecelakaan di lereng ski di Pegunungan Alpen, Prancis.
Korban ditabrak oleh pemain ski dengan kecepatan tinggi pada Sabtu (15/1/2022), pagi.
Dilansir dari Daily Mail, bocah bernama Ophélie meninggal saat dibawa ke rumah sakit menggunakan helikopter.
Sementara seorang pria lokal berusia 40 tahun telah berada dalam tahanan polisi dan penyelidikan pembunuhan, Minggu (16/1/2022).
Kecelakaan mengerikan itu terjadi sekitar pukul 11 pagi di resor ski Flaine, di wilayah Haute-Savoie di Pegunungan Alpen Prancis.
Baca juga: Kerusuhan Mematikan di Kazakhstan, Jumlah Korban Tewas Dilaporkan Mencapai 225 Orang
Baca juga: 5 WNI Dilaporkan Hilang Kontak Usai Tsunami di Tonga
Ophélie tinggal di Jenewa bersama mantan keluarga Inggrisnya, yang memiliki rumah liburan di Les Carroz, tetapi sekarang diketahui sudah berapa lama keluarga itu berada di resor tersebut.
Dia mengikuti pelajaran ski kelompok yang diselenggarakan oleh sekolah ski nasional, Ecole du Ski Français (ESF), bersama empat anak lainnya.
Anak-anak berada dalam barisan tunggal di belakang instruktur di dekat tepi landasan.
Karline Bouisset, jaksa penuntut umum di dekat Bonneville, membenarkan bahwa seorang sukarelawan pemadam kebakaran, telah bermain ski dengan kecepatan tinggi di lereng mudah pegunungan Alpen.
Dia menghadapi tuduhan pembunuhan berdasarkan pelanggaran yang disengaja terhadap kewajiban keselamatan.
Kejahatan tersebut diancam dengan hukuman lima tahun penjara, dan denda setara dengan £62.000.
"Anak itu berada dalam satu barisan di belakang kelompok dan hendak berbelok ke kanan ketika dia dipukul dengan sangat keras oleh pemain ski yang tiba dengan kecepatan tinggi yang mencoba dengan sia-sia untuk menghindarinya," kata Bouisset.
Walikota dekat Arâches, Jean-Paul Constant mengatakan akan mencari psikolog untuk berbicara kepada keluarga korban.
"Kami secara aktif mencari psikolog yang berbicara bahasa Inggris untuk keluarga, yang telah kembali ke Jenewa," katanya.