Lima WNI Masih Belum Ditemukan Pasca Tsunami di Kerajaan Tonga
Nasib 5 WNI hingga saat ini belum diketahui pasca terjadinya tsunami di Kerajaan Tonga, sebuah negara kepulauan di perairan Pasifik, Sabtu lalu.
Penulis: Ahmad Shiddiq Mel Farros S
Editor: Choirul Arifin
Sementara itu beberapa kapal terbalik atau rusak di Prefektur Kochi dan Tokushima, Kyodo News melaporkan.
Dikutip dari Japan Times, sebanyak 14 kapal terbalik, tenggelam atau hanyut di Prefektur Kochi, dan 5 kapal terbalik di Prefektur Tokushima, sementara tidak ada korban yang dilaporkan.
Selain itu, Japan Airlines juga membatalkan 27 penerbangan di bandara di seluruh negeri.
Di Kamaishi, Prefektur Iwate, yang rusak parah akibat tsunami 2011, orang-orang mengungsi ke kuil yang berada di dataran tinggi menyusul peringatan tsunami pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Tadateru Sugawara (17), dan temannya Ryosuke Nishino (17), mengatakan bahwa mereka mengungsi bahkan sebelum itu, segera setelah mendengar peringatan tsunami.
BMKG menegaskan wilayah Indonesia tidak terdampak tsunami akibat erupsi gunung api bawah laut di wilayah Tonga, Kepulauan Pasifik.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno mengatakan Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) memberikan informasi bahwa erupsi gunung api tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Tonga, Papua New Guinea dan Australia.
“Berdasarkan hasil observasi muka laut yang dilakukan oleh PTWC, letusan gunung api tersebut menimbulkan tsunami di daerah Twofold Bay, Australia pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 19.05 WIB dengan ketinggian 67 cm dan di daerah Lombrum Manus Island, Papua New Guinea pada tanggal 15 Januari 2022 pukul 20.00 WIB dengan ketinggian 20 cm,” kata Bambang. (Tribun Network/ras/Bloomberg/kps/wly)