Omicron Mewabah di Jepang, Kasus Covid-19 Melonjak di Antara Anak-anak Di Bawah 10 Tahun
Kasus baru Covid-19 di Jepang meningkat mencapai rekor, dan menunjukkan jumlah infeksi meningkat pesat di antara anak-anak di bawah 10 tahun
Editor: hasanah samhudi
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan mengatakan 86 fasilitas di 14 prefektur ditutup pada 13 Januari, lebih dari 10 kali lipat dari minggu sebelumnya.
Baca juga: Gubernur Tokyo Jepang Kembali Berlakukan Status Darurat Jika Kepadatan Tempat Tidur Capai 50 Persen
Baca juga: Pemerintah Jepang Persingkat Masa Karantina Warga yang Terpapar Covid-19 Menjadi 10 Hari
Para ahli mengatakan kurangnya vaksinasi dapat menjadi penyebab meningkatnya infeksi anak, serta fakta bahwa varian Omicron sangat menular, sehingga sulit untuk mencegah infeksi di rumah.
Menurut Pemerintah Metropolitan Tokyo, infeksi rumah tangga menyumbang setengah dari infeksi yang dikonfirmasi dari 4 Januari-10 Januari, lebih banyak dari infeksi di tempat kerja atau fasilitas.
Survei National Institute of Infetious Diseases (NIID) menunjukkan, di antara orang yang terinfeksi di luar rumah, antara 31 persen dan 45 persen dari mereka yang terinfeksi Omicron menularkannya ke anggota keluarga di rumah yang sama.
Ini dibandingkan dengan 11-12 persen dari mereka yang terinfeksi dengan varian yang dominan pada tahun 2020.
"Kami menduga infeksi pertama kali menyebar di antara orang-orang berusia 20-an dan 30-an pada Natal dan acara akhir tahun dan Tahun Baru lainnya, ditularkan ke anak-anak di rumah, dan kemudian menyebar di antara anak-anak sejak awal tahun ajaran baru," kata spesialis kesehatan masyarakat Profesor Toshio Takatorige dari Universitas Kansai.
Baca juga: Infeksi di Tokyo Jepang Meledak Sehari Naik 228% Gara-gara Omicron
Baca juga: Kasus Covid-19 di Tokyo Jepang Terus Meningkat, Tingkat Kewaspadaan Naik ke Level 2
Banyak pasien yang terinfeksi Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan.
95 Persen dari total, sebut survey NIID, di antara 191 orang yang terinfeksi, 68 orang atau 36 persen tidak menunjukkan gejala; dan 113 orang atau 59 persen memiliki gejala ringan.
Sembilan orang memiliki gejala sedang, dan satu dalam kondisi serius. Namun, semakin tua pasien, semakin tinggi risiko penyakit serius.
Di Prefektur Okinawa, daerah di mana Omicron pertama kali mulai menyebar dengan cepat di negara itu, persentase pasien Covid-19 berusia 70 tahun ke atas naik dari 3,5 persen pada 4 Januari menjadi 8,3 persen pada Selasa (18/1/2022).
Jumlah pasien yang membutuhkan ventilator, yang tetap nol sejak November tahun lalu, meningkat menjadi satu pada Senin dan tiga lagi pada Selasa, sehingga total menjadi empat. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)