Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ancam Rusia dan China, Inggris Ingatkan Barat akan Melawan Kediktatoran hingga Sebut Indonesia

Inggris memperingatkan Rusia dan China bahwa sekutu Barat akan bersatu melawan kediktatoran dan memperjuangkan demokrasi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Ancam Rusia dan China, Inggris Ingatkan Barat akan Melawan Kediktatoran hingga Sebut Indonesia
AFP/HANDOUT
Foto selebaran ini dirilis pada 18 Januari 2022 oleh Kementerian Pertahanan Belarus, menunjukkan prajurit Rusia memegang roti dan garam tradisional Belarusia pada saat kedatangan mereka untuk latihan bersama di Belarus. - Belarus mengatakan pada 18 Januari 2022, bahwa pasukan Rusia mulai tiba di negara itu untuk latihan militer yang diumumkan dengan latar belakang ketegangan antara Barat dan Rusia atas tetangga Ukraina. (Photo by Handout / MINISTRY OF DEFENCE REPUBLIC OF BELARUS / AFP) 

Menurut Truss, Inggris harus bekerja sama dengan sekutu seperti Australia, Israel, India, Jepang, dan Indonesia untuk menghadapi para agresor global terutama di Pasifik.

Presiden China, Xi Jinping, saat menghadiri latihan militer di Laut China Selatan, 2018 silam. Saat ini China mengerahkan alat canggih untuk memantau aktivitas di Laut China Selatan.
Presiden China, Xi Jinping, saat menghadiri latihan militer di Laut China Selatan, 2018 silam. Saat ini China mengerahkan alat canggih untuk memantau aktivitas di Laut China Selatan. (Dokumen Kementerian Pertahanan China)

"Sudah waktunya bagi dunia bebas untuk berdiri tegak," kata Menlu Inggris.

Ia turut menyoroti "pemaksaan ekonomi" China terhadap Australia, yang dinilai cara Beijing melakukan kontrol atas negara lain.

Beijing, yang memberlakukan sanksi perdagangan atas barang-barang Australia setelah Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal mula pandemi virus corona, membantah tuduhan ini.

Barat menyebut Rusia sebagai diktator, menyinggung pencaplokan Krimea tahun 2014, menuding adanya upaya ikut campur dalam Pilpres AS dan Eropa, serta serangkaian spionase dan pembunuhan tingkat tinggi di luar negeri.

Di sisi lain, Rusia menilai Barat penuh dengan perpecahan, dicengkeram oleh Russophobia dan tidak memiliki hak untuk menceramahi Moskow tentang bagaimana harus bertindak.

Biden Ancam Putin

Berita Rekomendasi

Presiden AS Joe Biden memperkirakan Rusia akan menyerang Ukraina dan memperingatkan Presiden Vladimir Putin jika hal itu terjadi.

"Dugaan saya adalah dia akan bergerak, dia harus melakukan sesuatu," kata Biden saat ditanya soal ancaman invasi Rusia dalam konferensi pers, Rabu (19/1/2022).

Namun, ia juga memperingatkan bahwa pemimpin Rusia itu akan membayar "harga yang mahal" jika benar terjadi.

Dilansir BBC, Moskow menyangkal tudingan berencana menyerang Ukraina, namun mengaku telah membangun kekuatan. 

(FILES) Foto kombinasi ini menunjukkan Presiden AS Joe Biden (kiri) saat memberikan sambutan tentang implementasi Rencana Penyelamatan Amerika di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC pada 15 Maret 2021; dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat ia dan mitranya dari Turki mengadakan pernyataan pers bersama setelah pembicaraan mereka di Kremlin di Moskow pada 5 Maret 2020. Presiden Joe Biden dan Vladimir Putin memulai panggilan telepon pada 30 Desember 2021 tentang solusi diplomatik atas meningkatnya ketegangan Rusia-Barat atas Ukraina.
(FILES) Foto kombinasi ini menunjukkan Presiden AS Joe Biden (kiri) saat memberikan sambutan tentang implementasi Rencana Penyelamatan Amerika di Ruang Makan Negara Gedung Putih di Washington, DC pada 15 Maret 2021; dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat ia dan mitranya dari Turki mengadakan pernyataan pers bersama setelah pembicaraan mereka di Kremlin di Moskow pada 5 Maret 2020. Presiden Joe Biden dan Vladimir Putin memulai panggilan telepon pada 30 Desember 2021 tentang solusi diplomatik atas meningkatnya ketegangan Rusia-Barat atas Ukraina. (Pavel Golovkin, Eric BARADAT / AFP / POOL)

Baca juga: Joe Biden Prediksi Putin akan Menyerang Ukraina, Ancam Rusia Jika Hal Itu Terjadi

Baca juga: Tahun Pertama Presiden AS Joe Biden Terbebani oleh Kekecewaan

Diperkirakan ada sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Pejabat Gedung Putih kemudian mengeluarkan pernyataan yang mengklarifikasi posisi AS, setelah beberapa wartawan pada konferensi pers menanyai Biden tentang apakah AS akan mengizinkan serangan ke Ukraina menyusul komentarnya.

"Jika ada pasukan militer Rusia bergerak melintasi perbatasan Ukraina, itu adalah invasi baru, dan itu akan disambut dengan tanggapan cepat, keras, dan bersatu dari Amerika Serikat."

"Amerika Serikat dan Sekutu kita," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas