Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cuma Karena Ucapan 'Presiden Vladimir Putin Pantas Dihormati', Panglima AL Jerman Mundur

Kay-Achim Schoenbach mengundurkan diri dari jabatannya Sabtu kemarin usai pernyataannya yang menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin 'pantas dihormati'

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Cuma Karena Ucapan 'Presiden Vladimir Putin Pantas Dihormati', Panglima AL Jerman Mundur
DW
Panglima Angkatan Laut Jerman Kay-Achim Schoenbach yang mengundurkan diri. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Panglima Angkatan Laut Jerman Kay-Achim Schoenbach mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu kemarin setelah menuai kritik karena menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin 'pantas dihormati'.

Tidak hanya itu, ia juga menegaskan bahwa Ukraina tidak akan pernah memenangkan kembali Semenanjung Krimea yang 'dicaplok' dari Rusia.

"Saya telah meminta Menteri Pertahanan Christine Lambrecht untuk membebaskan saya dari tugas saya dengan segera. Menteri pun telah menerima permintaan saya," kata Wakil Laksamana Kay-Achim Schoenbach dalam sebuah pernyataan.

Dikutip dari Channel News Asia, Minggu (23/1/2022), Schoenbach menyampaikan pernyataan tersebut pada diskusi think-tank di India pada Jumat lalu, dan video tersebut telah dipublikasikan di media sosial.

Komentar Schoenbach terkait Putin dan Ukraina itu muncul pada momen yang sensitif, karena Rusia telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasan Ukraina.

Upaya diplomatik pun difokuskan untuk mencegah eskalasi, namun Rusia membantah tudingan yang menyebut mereka berencana untuk menyerang Ukraina.

Baca juga: Khawatir Ancam Stabilitas Keuangan, Rusia Berencana Larang Penggunaan Mata Uang Kripto

BERITA REKOMENDASI

Di India, Schoenbach berbicara dalam bahasa Inggris dan mengatakan bahwa Putin berusaha untuk mendapatkan 'perlakuan yang sama' dari negara Barat.

"Apa yang ia (Putin) inginkan adalah rasa hormat. Ya Tuhan, memberikan seseorang rasa hormat itu sebenarnya mudah saja dan 'tanpa biaya', sangat mudah untuk memberinya rasa hormat yang benar-benar ia tuntut dan mungkin juga ia pantas mendapatkannya," jelas Schoenbach.

Baca juga: Joe Biden Prediksi Putin akan Menyerang Ukraina, Ancam Rusia Jika Hal Itu Terjadi

Ia menyebut Rusia sebagai negara tua dan memiliki peran penting. Schoenbach memang mengakui tindakan Rusia di Ukraina perlu ditangani.

Namun ia menambahkan bahwa 'Semenanjung Krimea telah hilang, tidak akan pernah kembali dan ini adalah fakta'.

Pernyataannya ini bertentangan dengan posisi bersama negara Barat bahwa aneksasi Rusia atas semenanjung dari Ukraina pada 2014 tidak dapat diterima dan harus dibalik.

Baca juga: Biden dan Putin Saling Lempar Peringatan soal Krisis Ukraina

Sebelum pengunduran diri Schoenbach, Kementerian Pertahanan Jerman secara terbuka mengkritik pernyataannya, dengan mengatakan bahwa pernyataan itu tidak mencerminkan posisi Jerman, baik dalam isi maupun susunan kata.

Schoenbach telah meminta maaf atas komentarnya tersebut.

"Pernyataan gegabah saya di India, semakin membebani kantor saya. Saya menganggap langkah ini (pengunduran diri) diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada Angkatan Laut Jerman, pasukan Jerman, dan khususnya Republik Federal Jerman," tegas Schoenbach.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Ukraina telah meminta Jerman untuk secara terbuka membantah komentar yang dilontarkan Kepala Angkatan Laut itu.

"Komentar Schoenbach dapat mengganggu upaya Barat dalam meredakan situasi. Ukraina berterima kasih kepada Jerman atas dukungan yang telah diberikan sejak 2014, serta atas upaya diplomatik untuk menyelesaikan konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina."

"Namun pernyataan Jerman saat ini mengecewakan dan bertentangan dengan dukungan dan upaya itu," kata Kementerian Luar Negeri Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas