Pejabat Seoul: Korea Utara Tembakkan Proyektil ke Laut Lepas di Pantai Timur
Korea Utara menembakkan setidaknya satu proyektil tak dikenal ke laut lepas panti timurnya, kata militer Korea Selatan, Kamis (27/1/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara menembakkan setidaknya satu proyektil tak dikenal ke laut lepas panti timurnya, kata militer Korea Selatan, Kamis (27/1/2022).
Melansir Reuters, aksi tersebut menjad putaran ke enam dalam uji coba rudal bulan ini.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan telah mendeteksi peluncuran itu, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.
Pada Selasa (25/1/2021), Korea Utara menembakkan rudal jelajah ke laut lepas pantai timurnya, jelas militer Korea Selatan, di tengah ketegangan atas serangkaiaan uji coba senjata baru-baru ini.
Awal bulan ini , Korea Utara mencoba peluru kendali taktis, dua rudal hipersonik, yang memiliki kecepatan tinggi dan bermanuver setelah lepas landas, dan sistem peluru kendali yang dibawa kereta api.
Baca juga: Pelatih Baru Timnas Malaysia Asal Korea Selatan Dibolehkan Depak Pemain Naturalisasi
Baca juga: Kelima Kali dalam Sebulan, Korea Utara Luncurkan Dua Rudal Jelajah
Perkuat militer Korea Utara
Melansir CNA, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah berjanji untuk memperkuat militer dengan teknologi mutakhir pada saat pembicaraan dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat terhenti.
Masih dikutip dari CNA, analis mengatakan Kim Jong Un tampaknya mengambil langkah-langkah untuk melembagakan pasukan rudal.
Ini menandakan kemungkinan niatnya untuk menjadikan mereka bagian operasional jangka panjang dari rencana militernya.
Sangat sedikit yang diketahui tentang nama dan posisi ilmuwan dan teknisi tingkat menengah dan tingkat kerja yang terlibat dalam penelitian dan pengembangan rudal.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Korea Selatan Melonjak Saat Skema Pengujian Baru Dimulai
Analis mengatakan orang-orang ini tampaknya memiliki jaminan keamanan kerja karena sumber daya dan upaya yang dikeluarkan untuk mendidik dan melatih mereka, dan mereka diasingkan ke distrik khusus sehingga mereka bukan risiko pembelotan atau gangguan politik atau sosial bagi rezim.
“Tidak seperti kader ekonomi atau bahkan komandan militer, ini adalah populasi yang tidak mudah digantikan,” kata Michael Madden, pakar kepemimpinan Korea Utara di Stimson Center yang berbasis di Washington.
Banyak dari mereka kuliah di Universitas Pertahanan Nasional Kim Jong Un, sebuah tempat pelatihan bagi para ahli ilmu pengetahuan dan teknologi terkait pertahanan Korea Utara yang dilaporkan telah menambahkan sebuah perguruan tinggi yang berfokus pada teknologi rudal hipersonik.
Baca juga: Suka Nonton Drakor? Ini 5 Film dan Drama yang Bisa Membantumu Pelajari Budaya Korea
Orang andalan Kim Jong Un