Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Tahun Bebas dari Covid-19, Kiribati Kehilangan Status Tempat Aman Terakhir di Bumi

- Presiden Kiribati, Taneti Maamau telah menyatakan bahwa pemerintahannya berusaha melakukan yang terbaik untuk memperbaiki situasi dan mendesak

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Wahyu Aji
zoom-in 2 Tahun Bebas dari Covid-19, Kiribati Kehilangan Status Tempat Aman Terakhir di Bumi
britannica.com
Peta Kiribati 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, TARAWA - Presiden Kiribati, Taneti Maamau telah menyatakan bahwa pemerintahannya berusaha melakukan yang terbaik untuk memperbaiki situasi dan mendesak warganya untuk secara ketat mengikuti protokol mencegah penularan virus corona (Covid-19).

Saat ini jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di negara kepulauan Pasifik itu telah melonjak menjadi 181, angkanya mengalami perubahan besar dari sebelumnya sebanyak 36 kasus infeksi yang terdaftar pada awal bulan ini.

Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (31/1/2022), selama dua tahun sejak dimulainya pandemi, kepulauan ini tetap menjadi salah satu tempat terakhir di planet bumi yang terhindar dari wabah Covid-19.

Hal itu karena lokasi negaranya yang terpencil dan penerapan kendali perbatasan yang ketat.

Pada Maret 2020, negara berpenduduk sekitar 140.000 orang itu telah menutup perbatasan internasionalnya.

Namun pada awal Januari ini, Kiribati mulai dibuka kembali saat pihak berwenang mengizinkan salah satu rumah ibadah untuk menyewa pesawat demi membawa 54 warga negara pulau itu kembali ke rumah.

Baca juga: Negara Terpencil Kiribati Lockdown Pertama, Temuan Kasus Covid-19 dari Penerbangan Internasional

Berita Rekomendasi

Mereka termasuk diantaranya misionaris yang meninggalkan Kiribati sebelum penutupan perbatasan untuk menyebarkan ajaran.

Di sisi lain, ternyata mayoritas dari mereka kemudian dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, meskipun sebelumnya telah menjalani pengujian sebanyak tiga kali di kepulauan Fiji dan dikarantina dengan pengujian tambahan saat mereka tiba di rumah.

Sementara itu, Presiden Maamau telah berjanji bahwa pemerintah akan menggunakan semua sumber dayanya untuk memperbaiki situasi dan mendesak warganya untuk divaksinasi.

Baca juga: Mengenal Kiribati, Negara Kepulauan yang Rayakan Tahun Baru Pertama Kali

Menurut publikasi ilmiah online Our World in Data, sejauh ini hanya 33 persen penduduk negara itu yang sepenuhnya telah diinokulasi, sementara 59 persen telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin.

Peningkatan kasus Covid-19 sebelumnya telah mendorong pemerintah untuk menyatakan keadaan bencana, dengan penerapan sistem penguncian (lockdown) diperpanjang di sejumlah pulau Kiribati, termasuk Tarawa Selatan, Betio dan Buota.

Ketua Jaringan Dokter Pribumi Kepulauan Pasifik di Selandia Baru, Dr Api Talemaitoga mengatakan bahwa Kiribati hanya memiliki beberapa tempat perawatan intensif di seluruh negara.

Baca juga: Covid-19 Merebak di Kiribati, Salah Satu Tempat Terakhir yang Tidak Terinfeksi di Planet Bumi

Karena sebelumnya negara itu hanya mengandalkan pengiriman pasien yang sakit parah ke Fiji atau Selandia Baru untuk menjalani pengobatan.

Menanggapi masalah ini, seorang Ahli Vaksin di Universitas Auckland di Selandia Baru, Helen Petousis-Harris menegaskan bahwa 'secara umum, virus tersebut tidak dapat dihindari dan akan sampai ke setiap sudut dunia'.

"Ini masalah memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan dan membuat sebanyak mungkin orang untuk divaksinasi," tegas Harris.

Sumber: https://sputniknews.com/20220130/one-of-the-last-safe-havens-on-earth-loses-its-covid-free-status-1092621445.html

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas