Empat Staf Utama PM Johnson Resign Buntut Skandal Pesta Miras saat Inggris Lockdown
Empat staf terdekat PM Inggris Boris Johnson mengundurkan diri pada Kamis (3/2/2022) di tengah skandal pesta yang dilakukan saat lockdown.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Dalam suratnya, ia menuding PM Johnson berperilaku 'keji' dan menyinggung sebuah kasus pedofilia.
Kepergian Mirza, kepala kebijakan yang sudah bekerja dengan Johnson selama 14 tahun ini, dianggap sebagai pukulan telak untuk perdana menteri.
Mantan penasihat Johnson, Dominic Cummings, mengklaim kepergian Mirza adalah "sinyal yang tidak salah lagi bahwa bunker runtuh dan PM ini selesai".
Dia mendesak para menteri untuk menunjukkan "keberanian moral" yang sama dan mengundurkan diri.
Sebelumnya, tiga anggota parlemen dari Partai Konservatif pada Rabu (2/2/2022) menyatakan niatnya menyerahkan surat tidak percaya kepada perdana menteri.
Seorang anggota parlemen senior menyebut surat tidak percaya mendekati ambang 54 yang bisa memicu mosi tidak percaya kepada PM Johnson.
Baca juga: Berita Foto : Pembuatan Gula-gula Tradisional Inggris
Baca juga: AS, Inggris, dan Kanada Keluarkan Sanksi Baru untuk Myanmar, Tepat Satu Tahun Setelah Kudeta
Jika Johnson kalah pemungutan suara seperti itu, jabatan perdana menterinya akan berakhir.
Inggris memiliki 17,6 juta kasus Covid-19 terhitung sejak awal pandemi.
Total kematian mencapai 157.730 jiwa.
Sementara itu, ada 14,8 juta orang yang dinyatakan sembuh.
Worldometers pada Jumat (4/2/2022) mencatat, saat ini Inggris memiliki 2,6 juta kasus aktif dengan 483 pasien kritis.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)