Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Empat Staf Utama PM Johnson Resign Buntut Skandal Pesta Miras saat Inggris Lockdown

Empat staf terdekat PM Inggris Boris Johnson mengundurkan diri pada Kamis (3/2/2022) di tengah skandal pesta yang dilakukan saat lockdown.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Empat Staf Utama PM Johnson Resign Buntut Skandal Pesta Miras saat Inggris Lockdown
Martin Sylvest/Ritzau Scanpix/AFP
Perdana Menteri Boris Johnson (tengah) tiba untuk mengambil bagian dalam Konferensi Reformasi Ukraina internasional kedua pada 27 Juni 2018 di pusat konferensi Eigtveds Pakhus di Kopenhagen, Denmark. 

Dalam suratnya, ia menuding PM Johnson berperilaku 'keji' dan menyinggung sebuah kasus pedofilia.

Kepergian Mirza, kepala kebijakan yang sudah bekerja dengan Johnson selama 14 tahun ini, dianggap sebagai pukulan telak untuk perdana menteri.

Mantan penasihat Johnson, Dominic Cummings, mengklaim kepergian Mirza adalah "sinyal yang tidak salah lagi bahwa bunker runtuh dan PM ini selesai".

Dia mendesak para menteri untuk menunjukkan "keberanian moral" yang sama dan mengundurkan diri.

Sebelumnya, tiga anggota parlemen dari Partai Konservatif pada Rabu (2/2/2022) menyatakan niatnya menyerahkan surat tidak percaya kepada perdana menteri.

Seorang anggota parlemen senior menyebut surat tidak percaya mendekati ambang 54 yang bisa memicu mosi tidak percaya kepada PM Johnson.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima suntikan booster covid-19 dari perawat Saffron, di klinik vaksinasi di Rumah Sakit St Thomas di London pusat pada 2 Desember 2021
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menerima suntikan booster covid-19 dari perawat Saffron, di klinik vaksinasi di Rumah Sakit St Thomas di London pusat pada 2 Desember 2021 (Paul Edwards / POOL / AFP)

Baca juga: Berita Foto : Pembuatan Gula-gula Tradisional Inggris

Baca juga: AS, Inggris, dan Kanada Keluarkan Sanksi Baru untuk Myanmar, Tepat Satu Tahun Setelah Kudeta

Jika Johnson kalah pemungutan suara seperti itu, jabatan perdana menterinya akan berakhir.

Berita Rekomendasi

Inggris memiliki 17,6 juta kasus Covid-19 terhitung sejak awal pandemi.

Total kematian mencapai 157.730 jiwa.

Sementara itu, ada 14,8 juta orang yang dinyatakan sembuh.

Worldometers pada Jumat (4/2/2022) mencatat, saat ini Inggris memiliki 2,6 juta kasus aktif dengan 483 pasien kritis.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas