Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS Tuduh Rusia Berencana Membuat Video Propaganda dengan Mayat untuk Serang Ukraina

Rusia dilaporkan berencana membuat video palsu dengan mayat dan aktor yang berperan sebagai militer Ukraina untuk melakukan propaganda.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Miftah
zoom-in AS Tuduh Rusia Berencana Membuat Video Propaganda dengan Mayat untuk Serang Ukraina
AFP/HANDOUT
This handout photograph released on January 20, 2022 by Kementerian Pertahanan Belarus, menunjukkan prajurit Rusia berdiri tegak pada saat kedatangan mereka untuk latihan bersama di Belarus. - Belarus mengatakan pada 18 Januari 2022, bahwa pasukan Rusia mulai tiba di negara itu untuk latihan militer yang diumumkan dengan latar belakang ketegangan antara Barat dan Rusia atas tetangga Ukraina. (Photo by Handout / MINISTRY OF DEFENCE REPUBLIC OF BELARUS / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia dilaporkan berencana membuat video palsu dengan mayat dan aktor yang berperan sebagai militer Ukraina untuk menggambarkan bahwa Rusia diserang lebih dulu.

Dilansir Mirror.co.uk, pejabat senior AS mengklaim rencana itu menggunakan adegan penyerangan palsu. 

Nantinya, video tersebut akan digunakan Kremlin untuk menuduh Ukraina melakukan genosida dan menjadi dalih untuk menyerang Kyiv.

Para pejabat AS menolak merilis bukti tuduhan ini atau cara mereka menggagalkan skenario Rusia ini.

Dilaporkan New York Times, para pejabat mengatakan hal itu bersifat rahasia untuk melindungi informan Amerika.

Baca juga: Pria Amerika Ini Jual NFT Gambar Tempat Sampah Seharga Rp 3,6 Miliar

Baca juga: Terlibat Pengeroyokan, Bule Ukraina dan Rusia Terancam Dideportasi

Gambar handout yang diambil pada 6 Januari 2022 dan dirilis pada 7 Januari 2022 oleh Kementerian Pertahanan Rusia, menunjukkan pemandangan udara kendaraan militer Rusia yang menunggu pemuatan ke pesawat kargo militer untuk berangkat ke Kazakhstan di bandara Ivanovo. - Sebuah aliansi militer yang dipimpin Moskow mengirim pasukan untuk membantu memadamkan kerusuhan yang meningkat di Kazakhstan ketika polisi mengatakan puluhan orang tewas ketika mencoba menyerbu gedung-gedung pemerintah. Lama dilihat sebagai salah satu republik bekas Soviet yang paling stabil di Asia Tengah, Kazakhstan yang kaya energi menghadapi krisis terbesarnya dalam beberapa dasawarsa setelah protes berhari-hari atas kenaikan harga bahan bakar meningkat menjadi kerusuhan yang meluas. (Photo by Handout / Russian Defence Ministry / AFP)
Gambar handout yang diambil pada 6 Januari 2022 dan dirilis pada 7 Januari 2022 oleh Kementerian Pertahanan Rusia, menunjukkan pemandangan udara kendaraan militer Rusia yang menunggu pemuatan ke pesawat kargo militer untuk berangkat ke Kazakhstan di bandara Ivanovo.  (Photo by Handout / Russian Defence Ministry / AFP) (AFP/HANDOUT)

"Produksi video propaganda ini adalah salah satu dari sejumlah opsi yang dikembangkan pemerintah Rusia sebagai dalih palsu untuk memulai dan berpotensi membenarkan agresi militer melawan Ukraina," kata Ned Price, juru bicara Departemen Luar Negeri dalam konferensi pers.

Ia menyebut, Kremlin telah mempersiapkan mayat untuk kepentingan video.

Berita Rekomendasi

Saat ini, klaimnya, Rusia tengah berencana melakukan casting aktor dan mempersiapkan properti persenjataan Ukraina.

"Kami percaya bahwa Rusia akan menghasilkan video propaganda yang sangat grafis, yang akan mencakup mayat dan aktor yang akan menggambarkan pelayat dan gambar lokasi yang hancur serta peralatan militer di tangan Ukraina atau Barat," ujar juru bicara Pentagon, John Kirby.

Tudingan ini langsung dibantah pemerintah Rusia.

"Ini bukan laporan pertama dari jenisnya."

"Hal serupa telah diklaim sebelumnya. Tapi tidak ada yang pernah datang dari mereka," kata juru bicara Kremlin, Dmitri S. Peskov, menyangkal tuduhan dari AS.

Sebelumnya, muncul isu bahwa Rusia meluncurkan misi "provokasi dan penipuan" terhadap tentara garis depan Ukraina untuk menarik mereka dalam perang.

Seorang jenderal bintang empat di militer Ukraina, Oleksandr Syrskyi mengungkap bagaimana pasukannya bertahan dari Rusia.

"Sejarah menunjukkan bahwa mereka dapat mengambil tindakan apa pun dan melakukan provokasi apa pun dan kami siap untuk apa pun."

"Tetapi kami mengikuti rezim gencatan senjata kami untuk mencegah provokasi apa pun," kata Syrskyi.

Kendati demikian, Ukraina selalu waspada dengan melakukan operasi rahasia, pengintaian, dan merencanakan berbagai skenario.

Sejauh ini, Rusia telah mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Rusia, yang merebut Krimea dari Ukraina pada 2014 dan mendukung separatis di timur negara itu, menuntut jaminan keamanan termasuk janji NATO tidak akan pernah mengakui Kyiv.

Amerika Serikat mengatakan hanya ada sedikit kemungkinan untuk Ukraina bergabung ke dalam aliansi, namun pihaknya tidak akan melarang.

Warga sipil mengumpulkan replika kayu senapan Kalashnikov, saat mereka mengambil bagian dalam sesi pelatihan di sebuah pabrik terbengkalai di ibukota Ukraina, Kyiv, pada 30 Januari 2022. - Saat kekhawatiran tumbuh akan potensi invasi oleh pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina, di dalam kerangka pelatihan ada kelas tentang taktik, paramedis, pelatihan tentang rintangan. Pelatihan dilakukan oleh instruktur dengan pengalaman tempur, anggota inisiatif publik
Warga sipil mengumpulkan replika kayu senapan Kalashnikov, saat mereka mengambil bagian dalam sesi pelatihan di sebuah pabrik terbengkalai di ibukota Ukraina, Kyiv, pada 30 Januari 2022. - Saat kekhawatiran tumbuh akan potensi invasi oleh pasukan Rusia yang berkumpul di perbatasan Ukraina, di dalam kerangka pelatihan ada kelas tentang taktik, paramedis, pelatihan tentang rintangan. Pelatihan dilakukan oleh instruktur dengan pengalaman tempur, anggota inisiatif publik "Total Resistance". (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Baca juga: Joe Biden Kerahkan 3.000 Tentara Tambahan ke Eropa Timur untuk Melawan Rusia

Baca juga: Berita Foto : Bersiap Hadapi Rusia, Warga Sipil Ukraina Berlatih Militer

Sebelumnya, AS telah mengirimkan tentara tambahan ke Eropa Timur.

Pentagon pada Rabu (2/2/2022) mengatakan, sekitar 1.000 anggota militer AS yang berbasis di Vilseck, Jerman akan dikirim ke Rumania.

Lalu 1.700 personel, terutama dari 82nd Airborne Division akan dikerahkan dari Fort Bragg, Carolina Utara ke Polandia.

Sebanyak 300 anggota militer lainnya akan menuju Jerman dari Fort Bragg.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas