Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gubernur Tokyo Perkirakan Jepang Alami ''Sustainable Recovery'' Anggaran 14 Triliun Yen

Gubernur Tokyo Yuriko Koike (69) memperkirakan Jepang akan mengalami pemulihan berkelanjutan (sustainable recovery) dalam waktu dekat mendatang

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gubernur Tokyo Perkirakan Jepang Alami ''Sustainable Recovery'' Anggaran 14 Triliun Yen
Richard Susilo
Gubernur Tokyo Yuriko Koike 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gubernur Tokyo Yuriko Koike (69) memperkirakan Jepang akan mengalami pemulihan berkelanjutan (sustainable recovery) dalam waktu dekat mendatang setelah pandemi corona meredam.

"Kita berharap segera pandemi meredam dan nantinya Jepang akan mengalami sustainable recoverydengan perekonomian yang semakin baik di masa mendatang," papar Gubernur Koike kepada Tribunnews.com dalam jumpa persnya siang ini (8/2/2022).

Untuk itu pemda Tokyo, tambahnya, telah menganggarkan 14 triliun yen yang sama dengan produk domestik bruto (GDP) Swedia untuk tahun mendatang guna menggerakkan perekonomian lebih aktif lagi.

Salah satunya menekankan green serta dijital dan menciptakan masyarakat sustainable di dalam anggaran itu sehingga perekonomian dapat bangkit dengan lebih baik lagi.

"Kita memang tidak akan seperti dulu lagi misalnya dengan mudah menari, melakukan karaoke, tidak akan kembali ke masa itu lagi. Kita akan mengkreasikan masyarakat berkelanjutan (sustainable society) di samping menghadapi juga masalah perubahan cuaca yang juga menjadi keprihatinan dan krisis dunia pula saat ini," tambahnya lagi.

Gubernur Koike juga menanggapi masalah nuklir yang sudah selayaknya Jepang menggantikannya dengan energi terbarukan (renewable energy).

Berita Rekomendasi

"Sudah selayaknya kita menekankan energi terbarukan untuk menggantikan nuklir perlahan-lahan. Misalnya dengan energi hidrogen, air dan udara. Jepang harus mencari dan membuat sendiri struktur energi terbaiknya untuk masa depan dengan mengandalkan alam yang ada. Tentu yang terpenting adalah keamanan harus selalu dapat dikonfirmasi dengan baik," tekannya lagi.

Pembangkit nuklir yang sudah lama juga menjadi satu resiko tersendiri dan harus dimonitor ketat agar tetap aman.

"Namun energi terbarukanlah, di masa depan harus menjadi kunci usaha yang harus dikejar lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan energi yang cukup nantinya bagi negara Jepang."

Selain itu menghadapi vaksinasi yang ketiga kali dianggap banyak masyarakat agak terlambat saat ini, masih kurang dari 5% dari penduduk Jepang,  Gubernur Koike menyampaikan bahwa di kantornya sendiri, masyarakat bisa melakukan vaksinasi ketiga (booster) dan per hari kini sekitar 4000 orang.

"PM Jepang Fumio Kishida sendiri juga telah menjanjikan kemarin akan segera menciptakan vaksinasi 1 juta orang per hari. Demikian pula kit tes PCR dan tes antikan dibagikan gratis. Bahkan dikirimkan pula ke alamat yang memintanya."

Masalahnya, menurutnya, adalah pada bidang logistik.

"Vaksin dari pemerintah pusat. Kalau tidak ada "peluru" tentu tidak bisa "menembak" bukan? Memang kita agar terlambat dalam vaksinasi ke-3 saat ini," ungkapnya lagi.

Meskipun demikian Gubernur Koike berjanji akan semakin mempercepat vaksinasi ketiga saat ini.

Vaksinasi dan obat untuk vaksi juga disinggung Gubernur Koike beserta upaya dari farmasi Jepang, Shionogi yang akan mengeluarkan obat corona nantinya dalam waktu dekat ini.

Diskusi mengenai keadaan Tokyo saat ini dilakukan kelompok pecinta Jepang dan untuk partisipasi silakan kirimkan email ke: info@tribun.in

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas