Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Jepang Akan Ambil Tindakan Tegas Terhadap Pemalsuan Penjualan Kerang di Masyarakat

Pemerintah Jepang akan mengambil tindakan tegas dan keras bagi pemalsu penjualan kerang (Asari) yang mengaku-aku sebagai kerang dalam negeri Jepang,

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pemerintah Jepang Akan Ambil Tindakan Tegas Terhadap Pemalsuan Penjualan Kerang di Masyarakat
Foto NHK
Gubernur Ikuo Kabashima (kanan) dari Prefektur Kumamoto bertemu dengan (di kiri) Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Genjiro Kaneko (77) pada tanggal 8 Februari 2022 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang akan mengambil tindakan tegas dan keras bagi pemalsu penjualan kerang (Asari) yang mengaku-aku sebagai kerang dalam negeri Jepang, padahal kebanyakan impor dari negara luar (umumnya Korea Utara).

Gubernur Ikuo Kabashima (75) dari Prefektur Kumamoto bertemu dengan Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Genjiro Kaneko (77) Selasa ini (8/2/2022)  untuk meminta survei pencarian fakta saluran distribusi dan peninjauan aturan label makanan karena kemungkinan lajonkairia, atau kerang,  lajon buatan asing dijual sebagai Prefektur Kumamoto.

Belum lama ini ditemukan banyak pemalsuan kerang Korea (utara) dipalsukan ditulis sebagai kerang Jepang agar terjual di banyak tempat di Jepang.

Sebagai hasil dari survei yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan tentang lajonkairia lajonii yang dijual sebagai produk Prefektur Kumamoto di supermarket nasional, ditentukan bahwa "ada kemungkinan besar bahwa produk asing tercampur" yaitu sekitar 97% merupakan kerang luar negeri.

Prefektur Kumamoto telah meminta agar pengiriman Lajonkairia lajonii yang diproduksi di prefektur ditangguhkan untuk menghapus pasar Lajonkairia lajonii yang dijual secara palsu, dan koperasi perikanan di Prefektur Kumamoto telah mengambil tindakan untuk menangguhkannya selama sekitar dua bulan sejak 8 Februari ini.

Gubernur Kabashima bertemu dengan Menteri Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kaneko di Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan   mengatakan, "Menyamarkan area produksi adalah tindakan pengkhianatan terhadap konsumen maka pihak prefektur akan mengambil tindakan tegas."

BERITA TERKAIT

Setelah itu, kami meminta agar pemerintah melakukan survei pencarian fakta di saluran distribusi lajonkairia lajonii buatan luar negeri dan meninjau aturan untuk menunjukkan tempat asal, tambahnya.

Sebagai tanggapan, Menteri Kaneko mengatakan, "Kami akan terus mengklarifikasi keraguan dan menanganinya dengan ketat. Kami ingin bekerja sama untuk mengamankan kepercayaan konsumen."

Setelah pertemuan, Gubernur Kabashima mengatakan kepada wartawan, "Ketika lajonkairia lajon Prefektur Kumamoto kembali ke pasar dua bulan kemudian, hanya barang asli yang akan dikirim dan kami ingin memenuhi kepercayaan konsumen."

Seseorang yang akrab dengan industri perikanan mengatakan kepada NHK bahwa "kamuflase telah dilakukan setidaknya selama 20 tahun sesuai dengan akal sehat industri" karena kemungkinan bahwa lajonkairia lajon buatan asing dijual sebagai produk dari prefektur Kumamoto. Diperkirakan  tidak bisa dijual di China," kata sumber tersebut.

Yoshihiro Kawazu, presiden "Trizen Oceans", sebuah perusahaan di Kota Fukuoka yang membudidayakan remaja lajonkairia lajon (Asari) domestik, berbicara tentang situasi sebenarnya dari masalah ini sebagai cerita dari sebuah perusahaan di mana dia terlibat langsung.

Menurut Kawazu, beberapa vendor di Prefektur Kumamoto menyamar sebagai memperpendek masa pertumbuhan di luar negeri ketika melakukan "bertani" untuk menumbuhkan lajonkairia lajonii (Asari) yang diimpor dari China dan Korea Selatan di laut Prefektur Kumamoto.

Kawazu berkata, "Jika Anda melakukan hal semacam ini, dari sudut pandang perusahaan yang membuat lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia lajonkairia la sedang dipertimbangkan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas