Geser Mukesh Ambani, Ini Sosok Gautam Adani Miliarder Terkaya di Asia
Nama miliarder asal India, Gautam Adani menggeser Mukesh Ambani menjadi orang terkaya di Asia.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Nama miliarder asal India, Gautam Adani menggeser Mukesh Ambani menjadi orang terkaya di Asia.
Dilansir CNN, pendiri Adani Group berusia 59 tahun ini memiliki perusahaan yang bergerak di bidang energi, pelabuhan dan logistik, pertambangan dan sumber daya, gas, pertahanan dan dirgantara serta bandara.
Menurut laporan Bloomberg Billionaires Index, Gautam Adani memiliki kekayaan bersih USD 88,5 miliar per Senin (7/2/2022).
Kekayaan miliarder asal India ini meroket selama pandemi Covid-19, seperti orang-orang kaya di dunia lainnya.
Tahun lalu, Adani hanya memiliki kekayaan bernilai kurang dari USD 40 miliar.
Baca juga: Kekayaannya Kalahkan Jeff Bezos dan Elon Musk, Siapa Miliarder India Gautam Adani?
Baca juga: Berita Foto : Protes Larangan Jilbab di Sekolah, Muslim India Turun ke Jalan
Namun dengan peningkatan signifikan itu, Adani kini berhasil melampaui rekan miliarder senegaranya, Mukesh Ambani, sebagai orang terkaya ke-10 di dunia.
Mukesh Ambani, bos perusahaan Reliance Industries ini memiliki kekayaan bersih sebesar USD 87,9 miliar.
Kini ia menduduki posisi ke-11 orang terkaya di dunia menurut Indeks Bloomberg.
Adani Group telah menunjukkan kinerja yang sangat baik di pasar saham India selama pandemi.
Saham Adani Enterprises melonjak lebih dari 1.000% di Bursa Efek Nasional di Mumbai sejak Juni 2020.
Artinya, para investor optimis dengan kemampuan Adani untuk bertaruh pada sektor-sektor seperti infrastruktur dan energi terbarukan.
Siapa Gautam Adani?
Gautam Adani merupakan konglomerat multinasional yang terlibat dalam pengembangan dan operasi pelabuhan di India.
Dia mendirikan Adani Group pada tahun 1988 dan mendiversifikasi bisnisnya ke sumber daya, logistik , energi, pertanian, pertahanan dan kedirgantaraan.
Pria kelahiran tahun 1962 ini lahir di Ahmedabad, Gujarat dan memiliki tujuh saudara kandung.
Ayahnya bekerja sebagai pedagang tekstil kecil.
Adani sempat berkuliah di Universitas Gujarat namun keluar di tahun kedua lantaran tertarik pada bisnis namun bukan usaha tekstil yang dijalankan ayahnya.
Saat masih remaja, tepatnya di tahun 1978, Adani pindah ke Mumbai untuk bekerja sebagai penyortir berlian untuk Mahendra Brothers.
Dia bekerja di sana selama 2-3 tahun sebelum mendirikan perusahaan pialang berliannya sendiri di Zaveri Bazaar.
Bisnis Adani terus berkembang ke bidang impor hingga akhirnya ia mendirikan dermaga pertama pada 1995.
Pelabuhan Mundra yang dikelola perusahaannya menjadi pelabuhan sektor swasta terbesar di India, dengan kapasitas penanganan hampir 210 juta ton kargo per tahun.
Pada 2006, Adani memasuki bisnis pembangkit listrik dan mengakuisisi Abbot Point Port di Australia dan tambang batu bara Carmichael di Queensland dari 2009-2012.
Pada September 2020, Adani mengakuisisi 74% saham di Bandara Internasional Mumbai, bandara tersibuk kedua di India.
Adani juga dikenal sebagai pegiat filantropi di India.
Baca juga: Sosok Ciliandra Fangiono, Anak Muda Terkaya di Indonesia Saat Ini, Kekayaannya Rp 26,1 Triliun
Baca juga: CEO Meta Mark Zuckerberg Turun ke Peringkat ke 10 dari Daftar Orang Terkaya di Dunia
Pada 2020 lalu, Adani melalui grupnya menyumbang 100 crore untuk memerangi wabah Covid-19.
Sementara miliarder India Gautam Adani punya kekayaan yang meroket tinggi, Mark Zuckerberg malah mengalami penurunan.
Pekan lalu, Meta (FB), perusahaan induk Facebook, melihat keruntuhan bersejarah di pasar sahamnya, yang telah menghapus lebih dari USD 30 miliar kekayaan pribadi Mark Zuckerberg.
CEO dan salah satu pendiri Meta itu sekarang berada di posisi ke-13 di Bloomberg Billionaires Index.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)