Thailand Atur Gelembung Perjalanan untuk Bidik Wisatawan Muda India
Pusat Administrasi Situasi Covid-19 Thailand (CCSA) pada hari Jumat menyetujui proposal tentang Gelembung Perjalanan Udara Thailand-India (ATB).
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Thailand akan segera memulai gelembung perjalanan dengan India dengan tujuan utama menarik pengunjung muda India bernilai tinggi yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pemulihan ekonomi kerajaan yang bergantung pada pariwisata.
Mengutip Bangkok Post, Pusat Administrasi Situasi Covid-19 Thailand (CCSA) pada hari Jumat menyetujui proposal tentang Gelembung Perjalanan Udara Thailand-India (ATB).
Pengaturan ini memberikan kenyamanan ekstra akan ditawarkan kepada penumpang udara yang bepergian antara kedua negara, meskipun masih ada beberapa kasus Covid-19 yang tersisa.
Hal ini disampaikan juru bicara CCSA Taweesilp Visanuyothin.
"Maskapai dan agen tiket pesawat bersama dengan otoritas pengendalian Covid-19 akan memainkan peran kunci dalam kampanye promosi pariwisata bilateral ini," katanya.
Baca juga: Resep Tom Yam Kai Khas Thailand yang Enak dan Segar, Simak Cara Buatnya Berikut Ini
Sekitar 1,9 juta turis India datang ke Thailand pada 2019, meningkat 25% dari tahun sebelumnya.
Demikian kata Taweesilp mengutip angka dari Kementerian Pariwisata dan Olahraga.
Mereka masing-masing menghabiskan tujuh hari dan rata-rata 44.700 baht di Thailand, katanya.
Pada 2019 ini menghasilkan sekitar 80 miliar baht untuk pendapatan pariwisata Thailand.
Naik 20% dari tahun sebelumnya ketika India telah menjadi pasar pariwisata terbesar ketiga di Thailand, dengan lebih dari 300 penerbangan dari India ke Thailand, tambah juru bicara itu.
"Pengunjung India mewakili harapan Thailand untuk pemulihan pariwisata," kata Somsong Sachaphimukh, wakil presiden Dewan Pariwisata Thailand dan Kamar Dagang India-Thailand.
"India adalah pasar pariwisata bernilai tinggi mengingat memiliki 600-700 juta orang berusia 29 tahun ke bawah," katanya.
"Negara ini juga memiliki semakin banyak jutawan baru."