Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Invasi Rusia ke Ukraina Tak Bisa Diprediksi, Gedung Putih Klaim Bisa Kapan Saja

Vladimir Putin disebut telah memutuskan menyerang Ukraina dan memprediksi serangan itu akan dimulai pada 16 Februari mendatang.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Invasi Rusia ke Ukraina Tak Bisa Diprediksi, Gedung Putih Klaim Bisa Kapan Saja
AFP/ALEXEY NIKOLSKY
Media Amerika Serikat (AS) Jumat lalu menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan menyerang Ukraina, dan memprediksi serangan itu akan dimulai pada 16 Februari 2022. 

Terkait dengan kian memanasnya konflik Rusia dan Ukraina ini, Pemerintah Amerika Serikat (AS) sendiri sudah bersiap menarik semua personel diplomatiknya yang tersisa dari Ukraina dalam satu hingga dua hari ke depan.

Departemen Luar Negeri AS pada Sabtu lalu mengatakan bahwa negaranya sedang merelokasi beberapa personel diplomatiknya dari ibukota Ukraina, Kiev ke kota Lviv di tengah peningkatan risiko keamanan.

Amerika Serikat tidak akan mengizinkan Rusia untuk memulai serangan 'kejutan' terhadap Ukraina.
Amerika Serikat tidak akan mengizinkan Rusia untuk memulai serangan 'kejutan' terhadap Ukraina. (The Moscow Times)

Semua warga AS di Ukraina didesak meninggalkan Ukraina sesegera mungkin.

Dikutip dari Sputnik News, Senin (14/2/2022), menurut Kedutaan Besar AS di Ukraina, Polandia telah setuju untuk membantu warga Amerika meninggalkan Ukraina dengan menyederhanakan prosedur masuk.

CBS hari Minggu kemarin melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden 'sedang bersiap untuk menarik semua personel AS dari Kiev dalam 24 hingga 48 jam ke depan'.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam konferensi pers di Honolulu, Hawaii, Sabtu lalu mengatakan, keberangkatan sebagian besar staf Amerika di Kedutaan AS di Kiev diperintahkan karena 'risiko tindakan militer Rusia cukup tinggi dan ancaman sudah cukup dekat'.

Sehingga, ini adalah langkah yang cukup bijaksana untuk dilakukan.

BERITA REKOMENDASI

Kendati demikian, Blinken menekankan bahwa tim inti diplomatik AS akan tetap berada di Ukraina untuk terus bekerja di sana bersama rekan-rekan Ukraina.

Dalam beberapa bulan terakhir, negara Barat dan Ukraina telah menuduh Rusia membangun pasukan di dekat perbatasan Ukraina sebagai persiapan untuk melancarkan 'invasi'.

Mobilisasi pasukan Rusia
Mobilisasi ratusan ribu pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina.

Namun Rusia membantah tuduhan tersebut dan berulang kali menyatakan bahwa itu tidak mengancam siapapun.

Pada saat yang sama, Rusia juga mengungkapkan keprihatinan yang besar atas aktivitas militer NATO di dekat perbatasan Rusia, yang dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasionalnya.

Rusia juga mengklaim negaranya memiliki hak untuk memindahkan pasukan di dalam wilayah nasionalnya.


Jerman Ikut Resah

Kanselir Jerman Olaf Scholz pada hari Minggu (13/02) mendesak Moskow untuk meredakan ketegangan dengan Ukraina dan memperingatkan Rusia bahwa mereka akan menghadapi sanksi "segera" jika menyerang tetangganya itu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas