Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Rusia vs Ukraina: Amerika Serikat Sebut Moskow Mungkin Buat Dalih Serang Kyiv

AS mengatakan pada Minggu (13/2/2022) bahwa Rusia dapat menginvasi Ukraina kapan saja dan mungkin membuat dalih mengejutkan untuk melakukan serangan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
zoom-in Konflik Rusia vs Ukraina: Amerika Serikat Sebut Moskow Mungkin Buat Dalih Serang Kyiv
AFP
Dokumentasi foto pada 12 Maret 2021 menunjukkan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan berbicara selama konferensi pers harian di Brady Briefing Room Gedung Putih di Washington, DC. Sullivan mengatakan kepada CNN pada 13 Februari 2022, bahwa Rusia dapat melakukan aksi militer besar di Ukraina kapan saja saat ini. 

Diberitakan Reuters sebelumnya, Biden mengatakan kepada Putin dalam panggilan telepon pada hari Sabtu bahwa Barat akan menanggapi dengan tegas setiap invasi dan serangan semacam itu akan membahayakan dan mengisolasi Moskow. 

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan di Twitter, seperti dikutip dari Reuters, sejauh ini Kyiv telah menerima hampir 1.500 ton amunisi dari sekutu yang dikirim dalam 17 penerbangan, termasuk sekitar 180 ton dari Amerika Serikat. 

Baca juga: Di Ambang Perang dengan Rusia, Maskapai Penerbangan Mulai Hindari Wilayah Udara Ukraina

Sementara itu, Kementerian pertahanan Kanada mengatakan telah menarik sementara personel militernya yang berbasis di Ukraina ke lokasi yang dirahasiakan di Eropa.

Kanada, yang merupakan rumah bagi populasi Ukraina terbesar ketiga di dunia setelah Ukraina dan Rusia, telah menjalankan misi pelatihan dengan 200 personel di Ukraina barat sejak 2015.

Permintaan keamanan Rusia

Kremlin menyebut perbincangan Putin dengan Biden pada Sabtu (12/2/2022) menyinggung soal kegagalan Washington dalam mempertimbangkan kekhawatiran utama Rusia.

Putin menginginkan jaminan dari Amerika Serikat dan NATO yang mencakup memblokir masuknya Ukraina ke NATO, menahan diri dari penempatan rudal di dekat perbatasan Rusia dan mengurangi infrastruktur militer NATO di Eropa ke tingkat 1997.

Baca juga: Harga Bensin di Tokyo Jepang Terus Melonjak Dampak Ketegangan Ukraina-Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat dia berbicara selama pertemuan darurat video Dewan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang berfokus pada situasi di Kazakhstan setelah protes keras, di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo, di luar Moskow, Senin (10/1/2022). (Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat dia berbicara selama pertemuan darurat video Dewan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang berfokus pada situasi di Kazakhstan setelah protes keras, di kediaman negara bagian Novo-Ogaryovo, di luar Moskow, Senin (10/1/2022). (Alexey NIKOLSKY / SPUTNIK / AFP) (AFP/ALEXEY NIKOLSKY)
Berita Rekomendasi

Washington telah mendorong Kremlin untuk membahasnya bersama-sama dengan Washington dan sekutu Eropanya.

"Jalan diplomatik tetap terbuka," kata Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken setelah dia mengadakan pembicaraan pada Sabtu dengan sekutu Asia.

Washington dan sekutu Eropanya dan lainnya telah mengurangi atau mengevakuasi staf kedutaan dan mendesak warga untuk segera pergi atau menghindari perjalanan ke Ukraina.

Staf AS di Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mulai berangkat dengan mobil dari kota Donetsk yang dikuasai pemberontak di Ukraina timur pada Minggu, kata seorang saksi mata Reuters

Baca juga: Olaf Scholz: Jerman Akan Jatuhkan Sanksi Segera kepada Rusia Jika Invasi Ukraina

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas