Lebih Dari 7.000 Petugas Polisi Di Paris Dimobilisasi untuk Hadapi Aksi Freedom Convoy
Pihak berwenang Paris Kamis lalu bahkan telah mengeluarkan perintah yang melarang aksi protes Freedom Convoy Konvoi gaya Kanada selama akhir pekan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
![Lebih Dari 7.000 Petugas Polisi Di Paris Dimobilisasi untuk Hadapi Aksi Freedom Convoy](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/protes-truk-freedom-convoy-ottawa-kanada.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Otoritas Paris telah memobilisasi lebih dari 7.000 petugas polisi dalam upaya untuk menahan apa yang disebut sebagai aksi Konvoi Kebebasan atau Freedom Convoy yang dilakukan para pengemudi truk, saat mereka bergerak maju menuju ibu kota Prancis itu.
Para pengemudi truk memang tengah melakukan aksi protes terhadap aturan pembatasan virus corona (Covid-19).
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (14/2/2022), terinspirasi oleh para pengemudi truk Kanada yang membuat ibu kota Kanada yakni Ottawa terhenti aktivitasnya, para demonstran Prancis telah berangkat dari Bayonne, Perpignan, Lyon, Lille, Strasbourg dan wilayah lainnya sejak Rabu lalu, dengan tujuan untuk berkumpul di Paris.
Menurut media setempat, para demonstran yang menghalangi lalu lintas itu berisiko menghadapi tuntutan hingga 2 tahun penjara dan denda mencapai lebih dari 50.000 dolar Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Minta Pemerintah Pertegas Komitmen Lingkungan, Sultan: Segera Ratifikasi Paris Agreement Menjadi UU
Pihak berwenang Paris pada Kamis lalu bahkan telah mengeluarkan perintah yang melarang aksi protes Freedom Convoy Konvoi gaya Kanada selama akhir pekan kemarin.
Larangan itu pun berlaku mulai 11 hingga 14 Februari ini.
Perlu diketahui, gelombang protes di seluruh Kanada telah dimulai sejak Januari lalu, dengan puluhan ribu pengemudi truk dan demonstran lainnya berkumpul di kota Ottawa untuk menyatakan penentangan yang kuat terhadap mandat vaksin Covid-19.
Sejak saat itu, aksi protes tersebut berkembang menjadi demonstrasi anti-pemerintah.
Kemudian pada Februari ini, gerakan Freedom Convoy mulai menyebar ke Eropa, dengan Prancis berada di garis depan untuk menunjukkan ketidakpuasan publik yang membara atas kebijakan kesehatan pemerintah, harga bahan bakar dan peningkatan biaya hidup secara umum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.