Sempat Diblokir Demonstran, 'Jembatan Duta Besar' Hubungkan AS dan Kanada Akan Dibuka Kembali
Jembatan itu dibersihkan otoritas Kanada dari para demonstran pada hari Minggu kemarin dan diperkirakan akan melanjutkan kegiatan normalnya
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
![Sempat Diblokir Demonstran, 'Jembatan Duta Besar' Hubungkan AS dan Kanada Akan Dibuka Kembali](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/demo-sopir-truk-di-kanada-terus-berlanjut_20220210_142417.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, OTTAWA - Rute utama antara Amerika Serikat (AS) dan Kanada, yakni Jembatan Duta Besar telah dibuka kembali setelah aksi 'Konvoi Kebebasan' atau Freedom Convoy berhasil memblokir jembatan yang membentang di Sungai Detroit dan menghubungkan Detroit, Michigan, serta Windsor, Ontario.
Jembatan itu dibersihkan otoritas Kanada dari para demonstran pada hari Minggu kemarin dan diperkirakan akan melanjutkan kegiatan normalnya.
Penasihat Keamanan Dalam Negeri Gedung Putih Liz Sherwood-Randall mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihak berwenang Kanada bermaksud untuk membuka kembali Jembatan Duta Besar pada hari ini, setelah menyelesaikan pemeriksaan keamanan yang diperlukan.
"Kami siap mendukung mitra Kanada kami di manapun untuk memastikan pemulihan arus perdagangan bebas normal dapat dilanjutkan," kata Sherwood-Randall.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (14/2/2022), sebuah karavan telah memblokir rute itu sejak Senin lalu dan dilaporkan merugikan AS dan Kanada sebesar ratusan juta dolar karena kehilangan arus perdagangannya.
Baca juga: Tak Mau Divaksin Covid-19, Ayah di Kanada Kehilangan Hak Asuh Ketiga Anaknya
Perlu diketahui, Jembatan Duta Besar merupakan penyeberangan perbatasan internasional tersibuk di Amerika Utara, dan memfasilitasi sekitar seperempat dari semua perdagangan barang dagangan antara kedua negara.
Pada Jumat lalu, seorang hakim Kanada mengeluarkan perintah untuk membubarkan pemblokiran, namun para demonstran menolak untuk pergi.
Kemudian pada Sabtu lalu, jumlah demonstran telah berkurang, lalu pada hari Minggu kemarin polisi membersihkan jembatan itu dari semua orang yang tersisa.
Konvoi yang disebut Freedom Convoy ini disebut telah dipicu oleh mandat dari Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang mewajibkan para pengemudi truk Kanada yang tidak divaksinasi, untuk menjalani masa karantina setelah mereka kembali dari melintasi perbatasan.
Mandat tersebut melihat bahwa koalisi yang mengklaim mayoritas terdiri dari pengemudi truk yang tidak puas, ternyata dibantu pula oleh kelompok konservatif yang membantu mengatur aksi tersebut.
Warga Kanada dan pengemudi truk Kanada, secara statistik sangat pro-vaksin, dengan 80 persen orang dewasa Kanada telah divaksinasi sepenuhnya.
Aliansi Truk Kanada memperkirakan bahwa dari sekitar 120.000 pengemudi truk yang bekerja di rute lintas batas, 85 hingga 90 persen diantaranya telah divaksinasi.
Pemerintah AS dan Kanada pun telah berdiskusi tentang bagaimana mencegah peristiwa blokade di masa depan yang berpotensi 'mencekik rute perdagangan internasional yang penting'.