Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belanda akan Cabut Sebagian Pembatasan Covid-19, Tak Lagi Wajib Jaga Jarak Sosial dan Pakai Masker

Belanda akan mencabut hampir semua pembatasan Covid-19 pada 25 Februari 2022 mendatang, karena kasus dan rawat inap turun.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
zoom-in Belanda akan Cabut Sebagian Pembatasan Covid-19, Tak Lagi Wajib Jaga Jarak Sosial dan Pakai Masker
AFP/BART MAAT
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memberikan pers untuk memperketat pembatasan Covid-19 di Kementerian Kehakiman dan Keamanan di Den Haag, pada 26 November 2021. - Belanda akan memperketat penguncian sebagian Covid-19 dengan penutupan awal bar, restoran, dan toko untuk mengekang lonjakan kasus, Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan pada 26 November 2021. (Photo by Bart Maat / ANP / AFP) / Netherlands OUT 

TRIBUNNEWS.COM - Belanda akan mencabut hampir semua pembatasan Covid-19 pada 25 Februari 2022 mendatang, karena kasus dan rawat inap turun, kata Menteri Kesehatan Ernst Kuipers.

Bar, restoran, dan klub malam akan kembali beroperasi seperti sediakala.

Aturan jarak sosial dan masker tidak lagi wajib di sebagian besar tempat.

Namun, pengunjung harus menunjukkan bukti vaksinasi, surat keterangan sembuh dari Covid-19, atau hasil tes negatif virus Corona.

Baca juga: Ilmuwan Denmark Lacak Mutasi Baru di Stealth Omicron

Baca juga: Polandia Lacak 2 Sub-Varian Baru Omicron

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (hearingreview)

Dilansir Al Jazeera, pemerintah Belanda sebelumnya memberlakukan pembatasan paling ketat di Eropa pada Desember 2021, setelah lonjakan kasus Omicron.

Sejak saat itu, pemerintah mulai mencabut pembatasan secara bertahap.

"Negara ini akan terbuka lagi," kata Kuipers pada konferensi pers, Selasa (15/2/2022).

"Kami akan kembali ke waktu penutupan normal seperti sebelum Corona, Anda tidak perlu menjaga jarak 1,5 meter lagi," tambahnya.

BERITA REKOMENDASI

"Masker wajib (dipakai) hanya di transportasi umum dan di bandara. Tetap jaga jarak dan pakai masker memang masuk akal, tapi bukan lagi kewajiban," terangnya.

Kuipers memperingatkan bahwa pandemi "belum berakhir" dan orang-orang yang rentan masih harus berhati-hati.

"Kami baru saja melewati puncak (kasus baru), oleh karena itu kami bersikeras bahwa kita semua harus berhati-hati," tegasnya.

Kuipers mulai menjabat sebagai Menteri Kesehatan Belanda di bawah pemerintahan Perdana Menteri Mark Rutte, Januari kemarin.

Baca juga: 2 Pasien Covid-19 di Tangerang Meninggal Dunia, Satgas: Keduanya Sudah Divaksin

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memberikan pers untuk memperketat pembatasan Covid-19 di Kementerian Kehakiman dan Keamanan di Den Haag, pada 26 November 2021. - Belanda akan memperketat penguncian sebagian Covid-19 dengan penutupan awal bar, restoran, dan toko untuk mengekang lonjakan kasus, Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan pada 26 November 2021. (Photo by Bart Maat / ANP / AFP) / Netherlands OUT
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memberikan pers untuk memperketat pembatasan Covid-19 di Kementerian Kehakiman dan Keamanan di Den Haag, pada 26 November 2021. - Belanda akan memperketat penguncian sebagian Covid-19 dengan penutupan awal bar, restoran, dan toko untuk mengekang lonjakan kasus, Perdana Menteri Mark Rutte mengatakan pada 26 November 2021. (Photo by Bart Maat / ANP / AFP) / Netherlands OUT (AFP/BART MAAT)

Demo anti-lockdown


Dikutip Al Jazeera, Belanda mengalami dua rentetan kerusuhan pada tahun 2021 karena pembatasan virus corona, dengan polisi menembak dan melukai beberapa pengunjuk rasa di Rotterdam pada November.

Petugas polisi anti huru hara Amsterdam yang dipersenjatai pentungan dan perisai terlihat berusaha membubarkan kerumunan ribuan orang yang berkumpul di ibu kota pada Minggu (2/1/2022).

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas