NATO Sebut Belum Ada Tanda-tanda Rusia Tarik Kembali Pasukannya di Dekat Ukraina
NATO menyatakan tidak melihat tanda-tanda penarikan pasukan Rusia di dekat Ukraina, Rabu (16/2/2021).
Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - NATO menyatakan tidak melihat tanda-tanda penarikan pasukan Rusia di dekat Ukraina.
Seperti diketahui, Rusia telah mengumpulkan sekitar 150.000 tentara di timur, utara dan selatan Ukraina, yang memicu kekhawatiran Barat bahwa Moskow sedang merencanakan serangan.
Rusia membantah memiliki rencana seperti itu dan mengatakan akan menarik kembali beberapa pasukan dan senjata, Rabu (16/2/2022).
Namun, Rusia belum memberikan keterangan mengenai jumlah pasukan atau senjata yang akan ditarik.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan satu kereta kendaraan lapis baja bergerak melintasi jembatan dari Krimea, semenanjung Laut Hitam yang dicaplok Rusia dari Ukraina pada tahun 2014.
Baca juga: NATO Desak Rusia Tarik Pasukannya dari Perbatasan Ukraina
Baca juga: Mengenal NATO, Organisasi yang Dianggap Ancaman Besar bagi Rusia Sehingga Ancam akan Serbu Ukraina
Sehari sebelumnya, kementerian melaporkan dimulainya penarikan pasukan mengikuti latihan militer di dekat Ukraina.
Tetapi Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menolak pernyataan itu, dengan mengatakan organisasi militer itu tidak melihat tanda-tanda Rusia mengurangi jumlah pasukannya di sekitar Ukraina.
"Saat ini, kami belum melihat penarikan pasukan Rusia," katanya, sebelum memimpin pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels.
"Jika mereka benar-benar mulai menarik pasukan, itu adalah sesuatu yang akan kami sambut, tetapi itu masih harus dilihat."
Negara-negara dalam aliansi juga telah menyatakan keraguan, seperti halnya para pemimpin di Ukraina.
Terjebak antara Rusia dan Barat, para pemimpin Ukraina telah berulang kali berusaha untuk menunjukkan ketenangan tetapi juga kekuatan selama krisis.
Dalam menunjukkan tekad, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan hari Rabu, yang dianggap oleh beberapa pejabat sebagai kemungkinan awal untuk invasi, sebagai "hari persatuan nasional".
Untuk menandai hari itu, para demonstran membentangkan bendera nasional sepanjang 200 meter di sebuah arena olahraga di Kyiv.
"Kami dipersatukan oleh keinginan untuk hidup bahagia dalam damai," kata Zelenskyy dalam pidato video kepada bangsa.