NATO Sebut Belum Ada Tanda-tanda Rusia Tarik Kembali Pasukannya di Dekat Ukraina
NATO menyatakan tidak melihat tanda-tanda penarikan pasukan Rusia di dekat Ukraina, Rabu (16/2/2021).
Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
"Kita bisa mempertahankan rumah kita hanya jika kita tetap bersatu."
Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengisyaratkan dia menginginkan jalur diplomatik keluar dari krisis, dia belum berkomitmen untuk penarikan penuh.
Putin telah menekankan bahwa dia tidak menginginkan perang dan akan bergantung pada negosiasi untuk mencapai tujuan utamanya yakni mencegah Ukraina bergabung dengan NATO.
Menanggapi pernyataan Putin, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa pejabat Amerika belum memverifikasi klaim Rusia, Selasa (15/2/2022).
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace juga mengatakan terlalu dini untuk menyebut penarikan itu benar dilakukan, mencatat bahwa Rusia "belum mengambil kaki dari gas".
"Saya pikir apa yang belum kita lihat adalah bukti penarikan yang diklaim oleh Kremlin," kata Wallace seperti dikutip AP News.
"Faktanya, kami telah melihat pembangunan terus-menerus seperti rumah sakit lapangan dan sistem senjata strategis. Sampai kita melihat de-eskalasi yang tepat, saya pikir kita semua harus berhati-hati tentang arah perjalanan dari Kremlin," tambahnya.
Pada hari Rabu, jet tempur Rusia menerbangkan misi pelatihan di atas Belarus yang bertetangga dengan Ukraina di utara dan pasukan terjun payung mengadakan latihan menembak di lapangan tembak di sana sebagai bagian dari latihan perang besar-besaran yang dikhawatirkan Barat dapat digunakan sebagai kedok untuk invasi ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Makei menegaskan kembali bahwa semua pasukan dan senjata Rusia akan meninggalkan negara itu setelah manuver berakhir pada hari Minggu.
Rusia telah membantah memiliki rencana invasi dan telah mengejek peringatan Barat tentang invasi yang akan segera terjadi sebagai "paranoia" dan "kegilaan".
Ditanya oleh harian Jerman Welt apakah Rusia akan menyerang hari Rabu, duta besar Rusia untuk Uni Eropa Vladimir Chizhov menyindir: "Perang di Eropa jarang dimulai pada hari Rabu".
Baca juga: Presiden AS Joe Biden: Korban Manusia Akan Sangat Besar Jika Rusia Invasi Ukraina
Baca juga: Rusia Tarik Pasukan Yang Ikut Latihan Perang Kembali ke Pangkalan, Ukraina Belum Percaya
"Tidak akan ada eskalasi minggu depan, minggu depan, atau bulan depan," kata Chizhov.
Juru bicara Rusia Dmitry Peskov juga dengan sinis menunjuk peringatan invasi hari Rabu.
Peskov mengatakan bahwa para pejabat Rusia tidur nyenyak pada malam itu.