Pilot Pesawat Tempur F15DJ Jepang Yang Kecelakaan Diperkirakan Terkena Disorientasi Spasial
Pilot pesawat tempur F-15DJ yang kecelakaan 31 Januari jam 17:30 saat lepas landas di bandara angkatan udara Jepang (ASDF) Komatsu, diperkirakan
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pilot pesawat tempur F-15DJ yang kecelakaan 31 Januari jam 17:30 saat lepas landas di bandara angkatan udara Jepang (ASDF) Komatsu, diperkirakan terkena disorientasi spasial.
"Pada saat lepas landas dan informasi di situs cuaca di berita TV, hari itu hujan atau turun salju, dan cuacanya tidak terlalu bagus. Meskipun batas antara pemandangan yang jauh dan langit dapat terlihat, namun langit diselimuti awan secara luas, dan tampaknya cuaca di Hokuriku saat ini sangat cerah," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu (16/2/2022).
Dalam kecelakaan ini, tidak ada respons radio atau keadaan darurat, dan tampaknya puing-puing dan bagian yang ditemukan bertabrakan dengan permukaan laut dengan kecepatan yang cukup tinggi, dan kemungkinan pilot mengalami situasi yang tidak terduga.
"Bahkan ada beberapa pilot berpengalaman sekalipun, yang memikirkan disorientasi spasial dari kondisi cuaca yang disebutkan di atas," tambahnya.
Juga, berdasarkan laporan saat ini, tidak mungkin untuk mengkonfirmasi adanya kelainan pada sistem atau peralatan pesawat sampai penerbangan yang bersangkutan dilakukan.
Dari hal-hal tersebut, hipotesis bahwa penumpang pesawat diserang disorientasi spasial yang tidak tahu kapan akan menyerang lebih menarik perhatian.
Baca juga: PM Jepang Sampaikan Duka Cita Mendalam Atas Tewasnya 2 Pilot Pesawat Tempur F15
Di sisi lain, ada juga pertanyaan apakah orang lain yang berada di kapal juga jatuh ke dalam keadaan yang sama, dengan asumsi bahwa orang yang sedang bermanuver mengalami disorientasi spasial.
Kecelakaan pesawat dan operasi abnormal dilakukan dengan menyelidiki penyebab dan faktor yang memicunya dari faktor manusia seperti pilot, mekanik, dan kontrol lalu lintas udara, pesawat dan sistem termasuk komputer, mesin, dan cuaca, dan mengarah pada tindakan pencegahan berulang. Penyebab paling akurat adalah menunggu temuan formal.
Saat ini, halaman web resmi Pangkalan Komatsu menyatakan bahwa bagian, dan lainnya yang dianggap sebagai bagian dari pesawat telah terdampar di pantai Prefektur Ishikawa dan sedang dikumpulkan oleh personel SDF (pasukan bela diri Jepang).
Tindakan mengambil bagian-bagian ini dapat menyebabkan cedera pada orang yang menemukannya, dan juga dikatakan bahwa bagian-bagian diperlukan untuk penyelidikan kecelakaan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.
"Jangan sembarangan mendekati pantai untuk tujuan mencari bagian, dan bahkan jika Anda menemukan bagian yang tampaknya menjadi bagian dari pesawat, jangan menyentuhnya, jangan membawanya pulang. Silakan hubungi kami, Angkatan Udara Bela Diri, polisi, pemadam kebakaran, pemerintah setempat."
Kecelakaan pesawat F15 tersebut sangat menarik didiskusikan kelompok Pecinta Jepang. Yang mau bergabung silakan kirimkan email ke: info@tribun.in
Pesawat tempur F15DJ setelah lepas landas, berbelok ke kanan dan bayangan pesawat menghilang dari radar sekitar 5 km barat-barat laut pangkalan dan area ini sebagai lokasi kecelakaan.
Dua jasad pilot yang meninggal telah ditemukan yaitu Sora Kelas 1, Koji Tanaka (52), yang tergabung dalam Pangkalan Komatsu, dan Kelas 1 Ryusei Ueta (33), anggota dari Kelompok Pelatihan Pejuang Taktis.
PM Jepang dan Menteri Pertahanan Jepang menyatakan rasa duka cita yang mendalam kemarin setelah kedua jasad pilot pesawat ditemukan meninggal.