Kunjungan Menlu RI ke Paris Disambut Upacara Militer di Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis
Retno Marsudi mengunggah momen kunjungan kerjanya ke Paris yang disambut upacara penghormatan militer di Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengunggah momen kunjungan kerjanya ke Paris yang disambut upacara penghormatan militer di Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis pada Jumat (18/2/2022).
“Sambutan hangat oleh Menteri Angkatan Bersenjata Prancis dengan upacara penghormatan militer di Kementerian Angkatan Bersenjata Prancis sore ini (Paris, 18/02). Saya dan Menteri Parly berbicara tentang sejumlah isu yang berkembang baik di Eropa maupun di Asia,” tulis Retno dalam unggahannya.
Pada konferensi pers, Retno mengatakan kunjungan kerjanya ke Paris dalam rangka menghadiri Pertemuan tingkat Menlu mengenai Indo-Pasifik.
Baca juga: Menhan Perancis Temui Menlu Retno di Jakarta, Bahas Isu Pertahanan hingga Kawasan Indo-Pasifik
Indonesia sejak awal sudah diundang untuk hadir dalam pertemuan Menlu mengenai Indo-Pasifik dalam konteks memajukan inklusivitas kerja sama.
“Sebagaimana yang tadi sudah saya sampaikan Konsep Indo-Pasifik bagi Indonesia dan juga juga bagi ASEAN, sebagaimana terefleksikan dalam ASEAN Outlook on the Indo Pacific adalah kerja sama yang terbuka dan inklusif,” kata Retno.
“Saya memang berkomitmen sejak awal untuk hadir,” lanjutnya.
Retno mengatakan Indo-Pasifik harus dilihat dari sisi kerja sama juga dilihat dari sisi kesejahteraan dan kerja sama ekonomi dan bukan hanya dari sisi keamanan.
Retno mengatakan dirinya juga memimpin pertemuan Bali Process Steering Group Ministerial Meeting saat di Paris, bersama dengan Menlu Australia.
Sedangkan Pertemuan mengenai Bali Process Steering Group Ministerial Meeting ini dilaksanakan sebagai bagian dari persiapan Bali Process Ministerial Conference (BPMC) ke-8 yang akan dilaksanakan pada akhir tahun atau bertepatan dengan 20 tahun terbentuknya mekanisme Bali Process.
Situasi konflik yang terjadi di kawasan, antara lain di Myanmar dan di Afghanistan memiliki dampak ikutan berupa peningkatan jumlah pengungsi.
Untuk itu, mekanisme Bali Process harus menjadi semakin relevan dalam menyikapi perkembangan dinamika tersebut.
Selain itu, Retno juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu dan Menhan Perancis sebagai tindak lanjut dari kunjungan Menlu dan Menhan Perancis ke Jakarta beberapa saat lalu.