Blinken Khawatir Rusia dan Belarus Lanjutkan Latihan Militer di Tengah Ketegangan Ukraina
Rusia akan memperpanjang latihan militer di perbatasan Ukraina, yang dijadwalkan berakhir pada Minggu (20/2/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Neger Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengaku khawatir dengan kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.
Kecemasan Blinken dipicu oleh pengumuman Kementerian Pertahanan Belarusia yang mengatakan Rusia akan memperpanjang latihan militer di perbatasan Ukraina, yang dijadwalkan berakhir pada Minggu (20/2/2022).
Dikutip dari Al Jazeera, Kementerian Pertahanan mengatakan keputusan itu diambil karena aktivitas militer di dekat perbatasan Rusia dan Belarusia serta situasi di wilayah Donbas, Ukraina timur.
Penembakan sporadis melintasi garis yang memisahkan pasukan pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia di wilayah itu meningkat tajam pekan lalu dan berlanjut pada Minggu.
Baca juga: Bahas Krisis Ukraina, Joe Biden dan Vladimir Putin Sepakat Gelar KTT
Baca juga: Berita Foto : Separatis Pro Rusia Evakuasi Penduduk dari Ukraina Timur
Berbicara kepada CNN, Blinken mengatakan semua tanda menunjukkan Rusia akan menyerang.
Rusia telah berulang kali membantah rencana tersebut.
“Semua yang kami lihat menunjukkan bahwa ini sangat serius, bahwa kami berada di ambang invasi,” kata Blinken.
Dia menambahkan bahwa Barat sama-sama siap jika Moskow menyerang.
“Sampai tank benar-benar meluncur, dan pesawat terbang, kami akan menggunakan setiap kesempatan dan setiap menit kami harus melihat apakah diplomasi masih dapat menghalangi Presiden Putin untuk melanjutkan ini.”
Baca juga: Berbincang dengan Macron, Boris Johnson: Putin Siap Bahas Solusi Diplomatik Soal Krisis Ukraina
Baca juga: Konflik Ukraina, Desa di Donetsk Dibiarkan Tanpa Listrik, Stasiun Pompa Utama Penyuplai Air Rusak
Putin dan mitranya dari Prancis, Emmanuel Macron, selama perbincangan telepon mengatakan sepakat tentang perlunya solusi diplomatik untuk krisis di Ukraina timur, kata kedua pemerintah.
Seorang penasihat Presiden Prancis mengatakan keduanya sepakat bahwa pertemuan Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), dengan perwakilan dari Ukraina dan Rusia, harus diadakan pada hari Senin.
Sesi OSCE yang luar biasa
Polandia, saat ini menjadi ketua OSCE, mengatakan bahwa atas permintaan Ukraina, pihaknya mengadakan sesi dewan luar biasa, yang didedikasikan untuk mencegah konflik bersenjata, pada hari Senin.
Belarusia tidak mengatakan berapa lama pasukan Rusia di Belarus—yang diperkirakan oleh NATO berjumlah 30.000—akan tetap berada di negara itu, yang terletak di utara Ukraina.