Blinken Khawatir Rusia dan Belarus Lanjutkan Latihan Militer di Tengah Ketegangan Ukraina
Rusia akan memperpanjang latihan militer di perbatasan Ukraina, yang dijadwalkan berakhir pada Minggu (20/2/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
Dikutip Dawn, Menteri Pertahanan Belarus Viktor Khrenin mengatakan fokus dari latihan yang diperpanjang adalah “untuk memastikan tanggapan yang memadai dan mengurangi eskalasi persiapan militer para simpatisan di dekat perbatasan kita bersama”.
Baca juga: Di Tengah Kabar Rusia Siap Serang, Presiden Ukraina Ajak Putin Bertemu
Kremlin tidak mengomentari latihan Belarusia.
Penasihat Macron mengatakan bahwa Putin telah menegaskan kembali bahwa pasukan akan meninggalkan Belarus setelah latihan.
NATO mengatakan Rusia dapat menggunakan pasukan di Belarus sebagai bagian dari kekuatan invasi untuk menyerang Ukraina. Moskow menyangkal niat semacam itu.
"Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Eropa selangkah lagi dari perang, yang merupakan sesuatu yang tak terbayangkan belum lama ini," kata Perdana Menteri Ceko Petr Fiala dalam sebuah wawancara TV.
Mykhailo Podolyak, seorang penasihat kepala staf presiden Ukraina, mengatakan kepada Reuters bahwa perpanjangan latihan itu menggarisbawahi bahwa janji-janji resmi dari Moskow tidak boleh dianggap mengikat.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Yakin Putin Akan Invasi Ukraina, Warga Sipil Mulai Diusir
Sanksi
Dilansir Reuters, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan peringatan berulang-ulang oleh Barat bahwa Rusia akan menyerang adalah provokatif dan dapat memiliki konsekuensi yang merugikan, yang tidak dia jelaskan.
Rusia mengatakan Barat telah meningkatkan ketegangan dengan mengirimkan bala bantuan NATO ke Eropa timur selama krisis.
Negara-negara Barat sedang mempersiapkan sanksi yang mereka katakan akan berdampak luas terhadap perusahaan dan individu Rusia jika terjadi invasi.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menuturkan sebuah bukti menunjukkan Rusia sedang merencanakan "perang terbesar di Eropa (terhitung) sejak 1945".
Johnson mengatakan kepada wartawan BBC, Sophie Raworth bahwa beberapa hal yang direncanakan (Rusia) sudah dimulai.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Semakin Tegang, Sejumlah Maskapai Hentikan Penerbangan ke Kiev
Baca juga: Konflik Ukraina, Desa di Donetsk Dibiarkan Tanpa Listrik, Stasiun Pompa Utama Penyuplai Air Rusak
PM Inggris itu menyebut laporan intelijen menunjukkan Rusia bermaksud meluncurkan invasi yang akan mengepung Ibu Kota Ukraina, Kyiv.
"Orang-orang perlu memahami biaya yang harus ditanggung dalam kehidupan manusia," katanya saat berbicara dari Munich, di mana para pemimpin dunia bertemu untuk Munich Security Conference.