Pasar Asia Tenggelam Buntut Meningkatnya Ketegangan Rusia vs Ukraina
Pasar di seluruh Asia pada Selasa (22/2/2022) tenggelam karena meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
![Pasar Asia Tenggelam Buntut Meningkatnya Ketegangan Rusia vs Ukraina](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/indeks-nikkei-225.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pasar di seluruh Asia pada Selasa (22/2/2022) tenggelam karena meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Dikutip CNN, sentimen pasar pun rusak karena kekhawatiran atas tindakan keras teknologi China.
Benchmark Nikkei 225 (N225) Jepang turun 1,9 persen, dan Kospi (KOSPI) Korea turun 1,4 persen.
Shanghai Composite (SHCOMP) China dan S&P/ASX 200 Australia keduanya turun lebih dari 1 persen.
Baca juga: Usai Cetak Rekor, IHSG Turun ke 6.847, Investor Asing Koleksi Saham Bank Jago, BCA dan BRI
Baca juga: IHSG Sesi I Berbalik Perkasa Naik ke 6.889, Investor Asing Borong Saham Rp Rp 359,85 Miliar
![indeks Nikkei 225](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/indeks-nikkei-225.jpg)
Indeks Hang Seng Hong Kong (HSI) turun 3,2 persen, bersiap untuk membukukan kerugian harian terbesar dalam lima bulan.
Penurunan di Asia didahului oleh penurunan serupa untuk saham berjangka AS sebelumnya pada Senin malam (21/2/2022) waktu setempat.
Dow (INDU) berjangka turun 458 poin, atau 1,4 persen.
S&P 500 berjangka turun sekitar 2,3 persen, sementara Nasdaq berjangka turun 3,3 persen.
Dilansir CNN, sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin ke dua wilayah separatis pro-Moskow di Ukraina timur setelah mengakui kemerdekaan mereka pada Senin (21/2/2022).
Baca juga: IHSG Dibuka Langsung Melorot ke 6.817, Investor Asing Incar Saham Perbankan
![Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di Kremlin di Moskow pada 21 Februari 2022.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-rusia-vladimir-putin-a-21-februari-2022.jpg)
Langkah untuk mengakui wilayah Ukraina timur yang memisahkan diri sebagai wilayah independen tampaknya menjadi serangan pembuka dari potensi operasi militer yang lebih besar yang menargetkan Ukraina, hampir selusin pejabat AS dan barat mengatakan kepada CNN.
"Sepertinya situasinya dapat meningkat secara dramatis setiap saat dan itu akan membuat investor tetap waspada untuk saat ini," tulis Craig Erlam, analis pasar senior di Oanda, dalam sebuah catatan penelitian pada Selasa (22/2/2022).
"Kita mungkin berada di ambang sesuatu yang mengerikan terjadi dan itu terus memberi pengaruh negatif di pasar," tambahnya.
Baca juga: IHSG Loyo, Ditutup Melemah ke 6.835, Investor Asing Borong Saham Rp 639 Miliar
Saham Teknologi China dipalu
Kekhawatiran tentang tindakan keras teknologi baru oleh Beijing juga memberikan pukulan bagi beberapa perusahaan China terbesar di sektor ini.