Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mulai 1 Maret 2022 warga asing bebas masuk ke Jepang maksimum 5000 orang per hari termasuk warga Jepang, kecuali turis.

 Jepang akan secara bertahap melonggarkan kerangka tindakan perbatasannya sambil mematuhi kondisi dasar, seperti pengujian, pelacakan, dan pengaturan periode karantina untuk orang-orang yang berisiko tinggi menyebarkan infeksi dan akan diumumkan kemudian.

Beberapa pertanyaan penting dalam wawancara dengan seorang pejabat imigrasi Jepang dilakukan Tribunnews.com belum lama ini, sebagai berikut:

Q: Siapa yang boleh masuk lebih dulu --apakah prioritas akan diberikan sesuai dengan kapan visa diberikan?Atau ada pertimbangan lain, misalnya, sejumlah siswa dan sejumlah magang teknis dalam sehari?

A: Masuknya warga negara asing baru akan diizinkan mulai 1 Maret, terbatas pada mereka yang baru memasuki Jepang,  untuk tujuan non-pariwisata di bawah pengawasan perusahaan / entitas penerima. Visa Pariwisata masih belum diperkenankan.

Sesuai  aturan  tersebut mahasiswa asing dan magang teknis, seperti pendatang baru lainnya, juga akan diizinkan masuk baru ke Jepang di bawah pengawasan perusahaan / entitas penerima, asalkan jumlah total orang yang masuk ke Jepang tidak melebihi kuota.

Untuk memastikan bahwa prosedur aplikasi untuk masuk ke Jepang berjalan dengan cepat dan lancar, Pemerintah akan menginformasikan universitas dan perusahaan / entitas tuan rumah untuk penerimaan warga negara asing secara tetap.

Q: Banyak siswa internasional yang harus masuk Jepang pada bulan April. Berapa banyak dari 150.000 siswa internasional yang dapat melakukannya, bisa masuk ke Jepang?

A: Masuknya warga negara asing baru akan diizinkan mulai 1 Maret, terbatas pada mereka yang baru memasuki Jepang untuk tujuan non-pariwisata di bawah pengawasan perusahaan / entitas penerima.

Dalam aturan ini, mahasiswa asing, seperti halnya pendatang baru lainnya, juga akan diizinkan masuk baru ke Jepang di bawah pengawasan perusahaan/badan penerima, asalkan jumlah orang yang masuk ke Jepang tidak melebihi kuota.

Untuk memastikan bahwa prosedur aplikasi untuk masuk ke Jepang berjalan dengan cepat dan lancar, Pemerintah akan menginformasikan universitas dan entitas lain untuk penerimaan mahasiswa asing secara tetap.

Q: Apakah jenis vaksin yang diberikan  berperan?

A: Mulai 1 Maret, Jepang secara bertahap akan melonggarkan kerangka tindakan perbatasannya dengan tetap mematuhi kondisi dasar, seperti pengujian, pelacakan, dan pengaturan periode karantina untuk orang yang berisiko tinggi menyebarkan infeksi. Rincian langkah-langkah termasuk jenis vaksin yang tunduk pada mitigasi masih dalam tahap finalisasi dan akan diumumkan kemudian.

Q: Bagi mereka yang diharuskan untuk dikarantina di fasilitas yang ditunjuk, apakah mereka dapat mengakhiri karantina pada hari ke 3 jika hasil tesnya negatif? Apakah ada batasan untuk ini (status vaksinasi, negara yang dikunjungi, dll)

A: Mulai 1 Maret, orang yang memasuki Jepang dari negara dan wilayah yang ditunjuk akan diminta untuk dikarantina di fasilitas akomodasi yang diamankan oleh stasiun karantina. Jika hasil tes negatif pada hari ke 3 negatif, mereka tidak akan diharuskan lagi dikarantina. Namun, bagi mereka yang telah menerima dosis tambahan ketiga dari vaksin, bahkan jika mereka berasal dari negara atau wilayah yang ditunjuk, mereka akan diminta untuk tinggal di rumah alih-alih tinggal di akomodasi yang diamankan oleh stasiun karantina.

Q: Persyaratan apa saja yang dikenakan untuk tes hari ke 3? Apakah ini akan berfungsi seperti tes hari ke 10 sebelumnya dimana Anda harus menghindari angkutan umum untuk sampai ke sana dan menunggu, biasanya 24 jam, untuk hasilnya? Artinya kebanyakan orang masih dikarantina sampai terlambat pada hari ke-4.

A: Mulai 1 Maret, Jepang akan secara bertahap melonggarkan kerangka tindakan perbatasannya sambil mematuhi kondisi dasar, seperti pengujian, pelacakan, dan pengaturan periode karantina untuk orang-orang yang berisiko tinggi menyebarkan infeksi. akan diumumkan kemudian.

Q: Mengapa kuota masuk masih diperlukan?

A: Jumlah orang yang masuk ke Jepang, termasuk orang Jepang yang kembali dan pendatang asing, tetap sekitar 3.500 orang per hari. Namun, mengingat pengaturan karantina dan status tindakan karantina, Pemerintah melakukan peninjauan dan memutuskan untuk menetapkan kuota sekitar 5.000 orang per hari mulai 1 Maret  2022, yang merupakan tambahan dari level sebelum kuota 3.500 yang ditetapkan pada November tahun lalu.

Pemerintah akan mempertimbangkan peningkatan lebih lanjut dalam jumlah total pendatang, dengan mempertimbangkan situasi infeksi domestik dan global, tren permintaan masuk, pengaturan karantina, dan status tindakan karantina.

Q: Apakah anggota US SOFA akan termasuk dalam kuota harian?

A: Mengenai jumlah total orang yang memasuki Jepang, kuota ditetapkan untuk semua orang yang masuk dari bandara sipil, berdasarkan faktor-faktor seperti pengaturan karantina dan status tindakan karantina. Apabila masuk lewat bandara militer AS bagi tentara AS, tidak termasuk ke dalam quota 5000 tersebut.

Q: Bagaimana rincian jumlah warga negara Jepang dan asing yang masuk ke Jepang saat kuota sebelumnya 3.000 menjadi 5.000?

A: Rincian bulanan jumlah warga negara asing yang memasuki Jepang dan jumlah orang Jepang yang kembali (angka awal) tersedia di situs web Badan Layanan Imigrasi Jepang di URL di bawah ini.

https://www.moj.go.jp/isa/content/001366359.pdf (Bahasa Jepang)

Jumlah bulanan warga negara asing yang masuk ke Jepang dan orang Jepang yang kembali ke Jepang dari Oktober tahun lalu hingga bulan lalu (Januari 2022) adalah sebagai berikut.

Pendatang asing (kiri) - Orang Jepang yang kembali (kanan)

Oktober 2021  - 33.228 - 42.209

November 2021 - 32.752 - 48.098

Desember 2021 - 23.785 - 84.536

Januari 2022 - 29.735 - 39.723

Sementara beasiswa ke Jepang bagi pelajar Indonesia dapat dimintakan informasinya lewat info@sekolah.biz dengan subject: Beasiswa ke Jepang.