Ratusan Orang Ditahan dalam Aksi Protes Anti-perang di Rusia
Polisi di Moskwa pun mengatakan bahwa mereka setidaknya telah menahan 600 orang untuk sementara waktu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Slogan anti-perang memenuhi jalan-jalan di pusat kota Moskwa dan Saint Petersburg, Rusia pada Kamis kemarin, saat ratusan orang turun ke jalan untuk memprotes operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.
Polisi di Moskwa pun mengatakan bahwa mereka setidaknya telah menahan 600 orang untuk sementara waktu.
Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (25/2/2022), di Moskwa, kerumunan demonstran berkumpul di pusat Lapangan Pushkinskaya, mayoritas dari mereka merupakan anak muda.
Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-perang dan memegang spanduk yang berbunyi 'hentikan perang', 'katakan tidak untuk perang', 'Ukraina bukan musuh kita' serta 'tidak ada yang membutuhkan perang ini'.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina, Komisi I DPR Sebut Pemerintah Harus Perkuat Investasi Pertahanan
Laporan media juga menunjukkan beberapa demonstran berbaris di sepanjang jalan Tverskaya Moskwa, tempat kantor Wali Kota berada.
Polisi kemudian menutup alun-alun dan berusaha membubarkan kerumunan, ini dilakukan untuk menaati aturan virus corona (Covid-19) yang ada.
Karena demonstrasi itu belum disetujui oleh otoritas kota.
Satu di antara demonstran tampak melemparkan bom molotov ke arah polisi selama berlangsungnya aksi protes, namun sebagian besar peserta menjalani aksi secara damai.
Baca juga: 74 Fasilitas Militer Ukraina Lumpuh oleh Serangan Rusia
Kemudian pada Kamis kemarin, Departemen Kepolisian Moskwa mengatakan bahwa mereka telah menahan sekitar 600 orang karena berbagai 'pelanggaran ketertiban umum', tanpa menyampaikan rincian terkait pelanggaran tersebut.
Para demonstran juga berkumpul di pusat kota Saint Petersburg, dengan media lokal melaporkan hingga 2.000 orang bergabung dalam aksi protes itu, termasuk di Nevsky Ave.
Polisi lalu mengepung Palace Square yang ikonik, setelah beberapa orang mulai berbaris ke arah titik tersebut.
Kendati demikian, polisi Saint Petersburg tidak segera mengungkapkan berapa jumlah demonstran yang ditangkap.
Sementara media setempat mengatakan petugas telah menahan puluhan orang.
Baca juga: Invasi Rusia Hari Kedua: 137 Warga Ukraina dan 50 Tentara Rusia Tewas, 100 Ribu Warga Mengungsi
Protes anti-perang yang lebih kecil juga diadakan di beberapa kota lainnya di Rusia, termasuk Yekaterinburg dan Perm di Ural, serta kota Novosibirsk di Siberia.