Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kiev Diserbu, Presiden Ukraina Bantah Kabur, Ucap Perpisahan Usai Sebut Dirinya Target Utama Rusia

Pasukan Rusia dikabarkan mendekati Kiev, Ibu Kota Ukraina. Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Kiev bakal dikuasai Rusia di hari kedua invasi.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kiev Diserbu, Presiden Ukraina Bantah Kabur, Ucap Perpisahan Usai Sebut Dirinya Target Utama Rusia
Matt Dunham / POOL / AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Inggris selama Konferensi Keamanan Munich di Munich, Jerman selatan, pada 19 Februari 2022. Selama Konferensi Keamanan Munich ke-58 yang berlangsung dari 18-20 Februari 2022, para diplomat dan pakar internasional bertemu untuk membahas topik seperti tatanan global, keamanan manusia dan transnasional, pertahanan atau keberlanjutan. 

"Presiden ada di sini," kata Zelenskyy seperti diberitakan Kompas.com.

"Dan kita di sini. Kita semua di sini membela Kemerdekaan kita, negara kita. Akan terus begitu. Kemuliaan bagi para pembela kita! Kemuliaan bagi Ukraina!"

Pesannya mendapat banyak dukungan, karena orang-orang di Twitter memuji keputusan Zelenskyy untuk tetap tinggal.

"Dia akan berada di tempat orang-orangnya berada, Setiap Saat," kata salah satu pengguna Twitter.

Yang lain menulis, "Kami salut dan mendukung Anda, Pak. Kami mendukung Anda."

Lebih banyak pemimpin Ukraina berkumpul untuk mengangkat senjata dan melindungi negara mereka.

Seorang anggota parlemen Ukraina, Oleksiy Honcharenko, mengatakan kepada CNN bahwa dia telah memutuskan untuk tinggal dan melawan juga.

Berita Rekomendasi

Dia bahkan pergi ke markas polisi untuk mengambil senjata.

Baca juga: Tentara Ukraina: Pasukan Rusia Menyerbu Kyiv dari Berbagai Arah

"Saya bukan tentara profesional sama sekali, tapi saya bisa mencoba dan saya bisa melakukan yang terbaik dan saya akan melakukannya jika pasukan Rusia memasuki Kiev," kata Honcharenko melansir Newsweek pada Jumat (25/2/2022).

Ada laporan lebih lanjut bahwa warga sipil juga berkumpul di kota itu.

Radio Free Europe melaporkan bahwa di jalan-jalan Kiev, orang-orang Ukraina bersenjata dengan pakaian sipil "membawa AK-47 dan, dalam satu kasus, sebuah RPG."

Dan Kementerian Pertahanan Ukraina mengunggah di media sosial, "Kami mendesak warga untuk memberi tahu kami tentang pergerakan pasukan, membuat bom Molotov, dan menetralisir musuh."

Parlemen Ukraina pada Rabu (23/2/2022) memberikan suara untuk menyetujui undang-undang yang memberi warga negara hak untuk memanggul senjata, hanya beberapa jam sebelum serangan Rusia, menurut laporan Reuters.

Pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa mereka khawatir Kiev bisa jatuh di bawah kendali Rusia dalam beberapa hari.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas