Kiev Diserbu, Presiden Ukraina Bantah Kabur, Ucap Perpisahan Usai Sebut Dirinya Target Utama Rusia
Pasukan Rusia dikabarkan mendekati Kiev, Ibu Kota Ukraina. Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Kiev bakal dikuasai Rusia di hari kedua invasi.
Editor: Willem Jonata
Rebut Kiev sebelum fajar
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Sabtu (26/2/2022), memperingatkan bahwa pasukan Rusia akan berusaha merebut ibu kota Ukraina, Kiev sebelum fajar.
Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui telah melancarkan invasi skala penuh sejak Kamis (24/2/2022), dan telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam, serta memicu kekhawatiran akan Perang Dingin baru di Eropa.
Setelah pasukan Ukraina melawan pasukan Rusia yang bergerak maju di ibu kota pada Jumat (25/2/2022), tidak lama setelah tengah malam Zelensky memperingatkan bangsanya untuk tetap waspada.
"Malam ini akan lebih sulit daripada siang hari. Banyak kota di negara bagian kita diserang," kata Zelensky dalam sebuah pidato video, dikutip Kompas.com dari Kantor Berita AFP, Sabtu.
"Perhatian khusus pada Kiev, kita tidak bisa kehilangan ibu kota," tambahnya.
Baca juga: 5 Fakta Baru Invasi Rusia ke Ukraina: NATO Kirim Pasukan hingga Muncul Negosiasi Hentikan Perang
"Saya beralih ke pembela kami, pria dan wanita, di semua lini, malam ini musuh akan menggunakan semua kekuatan yang dimilikinya untuk menghancurkan pertahanan kita dengan cara yang berbahaya, kasar, dan tidak manusiawi," kata Zelensky.
"Malam ini mereka akan mencoba menyerbu,” tambahnya dalam referensi yang jelas ke Kiev.
Zelensky, yang sebelumnya menyerukan tanggapan yang lebih kuat dari Barat, mengatakan bahwa dirinya telah berbicara dengan para pemimpin dunia, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, dan Presiden AS Joe Biden.
"Kami telah menyepakati lebih banyak bantuan, lebih banyak dukungan, dukungan signifikan untuk negara kami," kata Zelensky.