UPDATE Perang di Ukraina: Presiden Ukraina Buat Video hingga Warga Mengungsi ke Gereja
Berikut updat perang di Ukraina di mana Presiden Ukraina membuat video di depan kantornya dan warga mengungsi ke gereja di Mariopol.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
"Saya mengamanatkan para pasukan di Ukraina. Semuanya yang berada di garis depan, saya mengatakan bahwa musuh kita akan menggunakan seluruh kekuatannya untuk meruntuhkan perlawanan, membuat kita merasa tidak terhormat, penuh kekejaman, dan tidak berperikemanusiaan."
"Malam ini, mereka akan menyerang. Kita harus mengerti apa yang menunggu kita. Kita harus bertahan malam ini," ujarnya.
Ia juga mengklaim bahwa ratusan tentara Rusia telah tewas dalam pertempuran, tetapi pada pihak Ukraina juga menelan korban jiwa.
“Misi utama kita adalah mengakhiri pertumpahan darah ini. Musuh menderita kehilangan yang banyak di mana ratusan tentara yang akan melewati perbatasan dan masuk ke negara kita telah terbunuh.”
“Tentu saja, kita juga menderita kerugian. Masyarakat Ukraina akan dengan berani melawan agresi yang terjadi dan sangat tidak mungkin untuk dibenarkan,” tegasnya.
Baca juga: Ini Sosok Tentara Ukraina yang Korbankan Diri Meledakkan Jembatan yang akan Dilintasi Tank Rusia
Selain itu, Zelensky juga menuduh Rusia menggunakan roket yang berjumlah banyak kepada rumah penduduk Ukraina termasuk taman kanak-kanak.
“Grad (roket) menghantam taman kanak-kanak di Vorzel di daerah Kiev. Uragan (roket) menghantam Okhtyrka di daerah Sumy. Peluncuran roket tersebut merusak kawasan penduduk, tempat pengungsian dan taman kanak-kanak.”
“Apa-apaan ini berperang melawan anak-anak Ukraina di taman kanak-kanak? Siapa mereka? Apakah mereka juga Neo Nazi? Atau mereka adalah tentara NATO yang menakuti Rusia,” ujarnya.
Warga Mengungsi ke Gereja
Akibat perang yang berkecamuk di Ukraina, masyarakat pun mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Salah satunya adalah gereja yang berada di pinggiran kota Mariupol di sebelah timur Ukraina.
Dikutip dari Aljazeera, gereja tersebut hampir tidak terlihat dari jalanan dikarenakan bangunan tersebut sebenarnya tidak pernah selesai dibangun.
Alasan pemilihan gereja tersebut untuk dijadikan pengungsian adalah karena terletak di bawah tanah dan kebanyakan masyarakat Ukraina adalah pemeluk Kristen Orthodoks.
Ketika invasi Rusia terjadi di hari pertama, ruangan yang berada di gereja tersebut digunakan untuk para tentara.