Nasib 13 WNI Masih Berada di Titik Pertempuran Ukraina, Penjemputan Tak Memungkinkan Dilakukan
Sebanyak 13 Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan masih berada di titik pertempuran di Ukraina, pemerintah upayakan penjemputan
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 13 Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan masih berada di titik pertempuran invasi Rusia di Ukraina.
Menyusul serangan militer Rusia yang terus terjadi, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) meminta kepada 13 WNI tersebut untuk tetap berlindung di rumah milik majikannya masing-masing.
"Untuk WNI yang ada di Ukraina Timur, ada 4 WNI di Kharkiv dan 9 WNI di Chernihiv."
"Situasi saat ini memang di wilayah itu sudah menjadi medan pertempuran," kata Judha Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu, Judha Nugraha.
Pihak KBRI, kata Judha, telah berupaya melakukan penjemputan 13 WNI tersebut.
Akan tetapi, kondisi di dua daerah tersebut tidak memungkinkan untuk dilakukan penjemputan.
"Maka kami minta mereka untuk stay di rumah (majikannya) tersebut juga sudah dibekali dengan logistik memadai. Kami saat ini (tengah) berupaya (terus melakukan penjemputan dengan menunggu situasi aman)," sambung Judha, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Ledakan Berbentuk Awan Jamur Terjadi di Kharkiv, Rusia Hancurkan Pipa Gas, Warga Tutupi Jendela
Baca juga: Pejabat Ukraina Sebut Sekitar 3.500 Tentara Rusia Tewas dan Terluka
Selain ke-13 WNI tersebut, pihak KBRI juga berupaya menjemput para WNI lain yang tersebar di Ukraina.
Judha menyatakan, pemerintah telah menyiapkan pesawat dan tim evakuasi.
Untuk proses evakuasi lebih lanjut, pemerintah terus berkomunikasi dengan para WNI dan mengimbau mereka untuk segera melaporkan diri ke KBRI.
Mereka yang kesulitan untuk mendapatkan transportasi menuju titik aman, diminta untuk melaporkan diri ke KBRI.
Kemudian, pihak KBRI akan berupaya melakukan penjemputan kepada WNI.
"Sedangkan untuk warga negara Indonesia yang ada di selatan Ukraina yaitu ada di Odessa, kita juga meminta mereka berkumpul di sana, di beberapa titik."
"Dan juga yang ada di Lviv itu kota yang dekat dengan perbatasan Polandia," lanjut Judha.
Judha berharap, evakuasi lanjutan kepada WNI dapat segera dilakukan.
Harapannya, WNI tidak hanya dikumpulkan di titik aman Ukraina, melainkan juga bisa diterbangkan ke negara tetangga yang relatif aman.
Baca juga: Evakuasi Pasukan Ukraina yang Menyerah di Pulau Ular, Kapal Rusia Diserang Kapal Ukraina
“Kita sedang mengupayakan untuk melakukan evakuasi ke Polandia maupun ke Rumania,” jelas Judha.
Untuk diketahui, total para WNI yang berada di Ukraina yakni sebanyak 153 orang.
Mereka tersebar di beberapa wilayah di Ukraina.
"Mereka saat ini semuanya alhamdulillah dalam kondisi aman dan selamat,” kata Judha
Sebagian WNI tersebut telah berada di beberapa titik safe house yang telah disiapkan oleh KBRI.
Istri Hamil, WNI di Ternopil Ukraina Terpaksa Tak Mengungsi
Warga Indonesia yang tinggal di Ternopil Ukraina, Benni Sitanggang, memilih tidak meninggalkan lokasi tempat tinggalnya.
Keputusan ini dilakukan, kata Benni, lantaran sang istri sedang hamil sembilan bulan.
Sebagai informasi, Ternopil adalah kota besar, jarak antara tempat tinggal Benni dengan lokasi pertempuran setidaknya masih 4 jam perjalanan.
Baca juga: Ibu Kota Ukraina Kiev Siaga Tinggi, Presiden Zelensky Serukan Warganya untuk Membela Negara
Meski demikian, kata Benni, setiap malam hari pihaknya senantiasa berjaga untuk mewaspadai serangan militer Rusia.
"Ya kalau itu opsinya (mengungsi) buat saya saat ini (terasa) berat, karena sekarang istri saya sedang hamil sembilan bulan."
"Dan untuk ikut evakuasi ke tempat safe bersama KBRI itu beresiko buat saya, karena sewaktu-waktu istri saya bisa malhirkan," jelas Benni dikutip dari Kompas Tv, Minggu (27/2/2022).
Benni menerangkan, saat ini kondisi di area tempat tinggalnya masih relatif aman.
Bahkan toko-toko masih terlihat buka.
Kendati demikian, Benni menyebut bahwa sempat terjadi panic buying di wilayahnya.
Baca juga: WNI di Ukraina Bersiap Dievakuasi ke Polandia dan Rumania
Rusia Tarik Diplomatnya dari Ukraina
Sejak konflik terjadi di Ukraina pada Kamis (24/2/2022) kemarin, Pemerintahan Rusia menarik para diplomatnya dari Ukraina.
Evakuasi ini dilakukan setelah Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan keprihatinannya terhadap keselamatan para personel diplomatiknya.
Mereka dievakuasi dari 4 kantor diplomatik di Ukraina yang letaknya di kota Kiev, Kharkov, Odessa dan Lviv.
"Dalam situasi saat ini, tugas utama kami adalah menjaga diplomat Rusia dan karyawan kedutaan serta konsulat jenderal."
"Untuk melindungi kehidupan dan keamanan mereka, kepemimpinan Rusia memutuskan untuk mengevakuasi personel kantor luar negeri Rusia di Ukraina," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dikutip dari Tribunnews.com.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fitri Wulandari)(Kompas.com/Vitorio Mantalean)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.