Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Cerita Pengungsi Afrika yang Dilaporkan Terima Perlakuan Rasis saat Mencoba Tinggalkan Ukraina

Orang-orang Afrika yang mencoba melarikan diri dari Ukraina dilaporkan mengalami perlakuan rasis.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Cerita Pengungsi Afrika yang Dilaporkan Terima Perlakuan Rasis saat Mencoba Tinggalkan Ukraina
WOJTEK RADWANSKI / AFP
Pengungsi dari Ukraina berkumpul untuk naik bus dari perbatasan di Medyka ke Przemysl, Polandia timur pada 28 Februari 2022. 

Beberapa orang Nigeria yang berhasil melintasi perbatasan menyebut perjalanan mereka mencapai perbatasan sangat menakutkan.

Mereka harus menunggu dalam gelap karena para pejabat memprioritaskan wanita dan anak-anak Ukraina.

"Salah satu petugas datang dan memberi tahu kami bahwa lebih sulit bagi kami orang asing karena mereka harus berhubungan dengan pemerintah kami di berbagai negara," ujar Stephanie Agekameh, seorang mahasiswa kedokteran di Polandia, mengatakan melalui pesan teks.

Berbicara dari Korczowa di Polandia, mahasiswa ilmu manajerial Nigeria Agantem Moshe, mengatakan polisi Ukraina mendorong orang-orang Afrika menyingkir untuk memberi jalan bagi perempuan dan anak-anak.

"Dari sisi Polandia mulus, mereka profesional. Tapi di Ukraina, mereka menahan kami di luar dalam cuaca dingin," katanya.

PBB mengatakan bahwa lebih dari setengah juta pengungsi dari Ukraina sejauh ini telah menyeberang ke negara-negara tetangga.

Kedutaan Nigeria di Bucharest mengatakan telah menerima 130 warga Nigeria dari Ukraina, dengan lebih banyak lagi yang diproses setelah mencapai Warsawa atau Budapest.

Berita Rekomendasi

"Kami meyakinkan warga Nigeria bahwa semua pengaturan sedang dilakukan untuk mengevakuasi warga kami secara efektif," kata pejabat Nigeria Gabriel Aduda dalam sebuah pernyataan.

Evakuasi Warga Negara Afrika Lainnya

Sementara itu, pemerintah Ghana mengatakan akan bertemu dengan orang tua siswa yang terjebak di Ukraina pada hari Selasa dan mengirim pejabat kedutaan ke titik perbatasan untuk membantu.

Menteri Luar Negeri DR Kongo Christophe Lutundula mengatakan di Twitter bahwa dia akan bertemu dengan duta besar Polandia untuk membantu perjalanan melintasi perbatasan sekitar 200 orang Kongo, yang kebanyakan pelajar.

Pantai Gading, yang menurut media pemerintah memiliki 500 warga negara di Ukraina, mengatakan pihaknya juga membuat rencana untuk evakuasi mereka.

Kementerian luar negeri Kenya mengatakan pekan lalu sekitar 200 warga Kenya aman, tetapi beberapa terjebak di perbatasan Polandia karena pembatasan visa.

Akuntan Nigeria Lukmon Busari mengatakan putranya, seorang mahasiswa kedokteran tahun keempat, sudah keluar setelah menunggu sehari di perbatasan Polandia.

"Awalnya petugas tidak mengizinkan mereka untuk pergi karena mereka memprioritaskan orang Ukraina, wanita dan anak-anak."

"Tapi Akhirnya mereka mengizinkan mereka masuk ke Polandia," kata Busari kepada AFP melalui telepon.

Menurutnya, pihak berwenang Polandia melakukan pekerjaan yang luar biasa.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      ×

      Ads you may like.

      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas