Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Tuduh Militer Ukraina Gunakan Warga Sipil Sebagai Tameng

Militer Rusia juga mengeklaim angkatan udaranya mendominasi langit Ukraina saat invasi Rusia memasuki hari kelima.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Rusia Tuduh Militer Ukraina Gunakan Warga Sipil Sebagai Tameng
AFP/DANIEL LEAL
Seorang pria membersihkan puing-puing di sebuah bangunan tempat tinggal yang rusak di Koshytsa Street, pinggiran ibukota Ukraina Kyiv, di mana sebuah peluru militer diduga menghantam, pada 25 Februari 2022. - Pasukan Rusia mencapai pinggiran Kyiv pada hari Jumat seperti yang dikatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pasukan penyerang menargetkan warga sipil dan ledakan terdengar di ibu kota yang terkepung. Ledakan sebelum fajar di Kyiv memicu hari kedua kekerasan setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menentang peringatan Barat untuk melancarkan invasi darat skala penuh dan serangan udara pada Kamis yang dengan cepat merenggut puluhan nyawa dan membuat sedikitnya 100.000 orang mengungsi. (Photo by Daniel LEAL / AFP) 

Wagner Group sendiri diyakini dimiliki oleh Yevgeny Prigozhin, seorang pebisnis Rusia yang dekat dengan Presiden Vladimir Putin.

Sebelumnya, The New York Times telah melaporkan kelompok tentara bayaran Wagner telah tiba di wilayah separatis Donetsk dan Luhansk. Mereka tiba dengan pakaian sipil.

Menurut laporan The New York Times, tentara bayaran ini tiba dari Libya dan Suriah. Kemudian mereka mendarat di Krimea sebelum memasuki kawasan Donbass.

The Times menyebut kelompok Wagner ditugaskan Kremlin untuk membunuh Zelensky. Mereka dijanjikan hadiah berjumlah besar untuk misi ini.

Informasi tentang misi pembunuhan itu dilaporkan diterima pemerintah Ukraina pada Sabtu (26/2) pagi waktu setempat. Setelah itu, pemerintah memberlakukan jam malam selama 36 jam di Kiev untuk “membersihkan unit penyabot Rusia”.

Isu sabotase pasukan Rusia telah beredar sejak awal invasi. Rusia diklaim menerjunkan pasukan yang menyamar dengan baju sipil atau tentara Ukraina untuk masuk ke kota.

Rusia sendiri diketahui juga menggunakan tentara bayaran ketika menganeksasi Krimea pada 2014 lalu.

Berita Rekomendasi

Menurut laporan The New York Times, tujuan penerjunan tentara bayaran ke medan di Ukraina saat ini masih menjadi topik perdebatan.

Seorang pejabat Eropa yang berbicara ke media itu menyebut tentara bayaran digunakan untuk sabotase dan menggelar operasi bendera palsu agar terlihat seolah-olah militer Ukraina menyerang target sipil.

Akan tetapi, seorang pejabat lain menyebut kehadiran tentara bayaran ditujukan untuk melengkapi pasukan separatis. Tentara bayaran digunakan agar pasukan terlihat seperti “pejuang lokal”.

Pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina berlanjut hingga Senin (28/2). Hari ini, pasukan Rusia dilaporkan semakin mendesak ke Kiev.

Sumber: AFP/The Times/Kompas.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas