Turki Larang Kapal Perang Lintasi Bosphorus dan Dardanelles untuk Kurangi Serangan Rusia ke Ukraina
Turki telah melarang kapal perang melewati selat utama Bosphorus dan Dardanelles sebagai upaya untuk mengurangi serangan Rusia ke Ukraina.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Setidaknya enam kapal perang Rusia dan sebuah kapal selam telah transit di selat Turki bulan ini.
Sebagai anggota NATO, Turki telah berusaha untuk menyeimbangkan komitmen Barat serta hubungan dekatnya dengan Moskow.
Hingga hari Minggu, Turki belum menggambarkan situasi di Ukraina sebagai perang.
Erdogan mengatakan dia menganggap serangan Rusia di wilayah Ukraina tidak dapat diterima.
Dia juga menyerukan negosiasi dengan itikad baik dari semua pihak.
Update Konflik Rusia-Ukraina
Lebih dari 70 prajurit militer Ukraina tewas dalam serangan Rusia ke sebuah pangkalan militer di Kota Okhtyrka.
Dilaporkan Reuters, militer Rusia melakukan penyerangan tersebut pada Minggu (27/2/2022), jelas gubernur regional Dmytro Zhyvytskyy di Facebook.
Okhtyrka merupakan kota yang berada di antara Kharkiv dan Ibu Kota Ukraina Kyiv.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina akan Semakin Rumit, Bisa Picu Perang Dagang, Perang Sanksi, dan Perang Siber
Dmytro Zhyvytskyy, lapor AP News, memposting sejumlah foto yang menunjukkan puing-puing bangunan berlantai empat dan tim penyelamat.
Dalam postingan Facebook tersebut, dia mengatakan banyak tentara Rusia dan beberapa penduduk setempat yang juga tewas. Laporan ini belum dapat dikonfirmasi.
Sementara itu, menurut laporan terakhir Kementerian Kesehatan Ukraina, ada 352 warga sipil yang tewas dalam penyerangan Rusia. Sebanyak 14 diantaranya adalah anak-anak.
PBB mencatat, lebih dari 520.000 orang telah meninggalkan Ukraina sejak invasi dimulai.
Baca juga artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Ica/Ika Nur Cahyani)