80.000 Warga Ukraina Pulang dari Luar Negeri Angkat Senjata untuk Lawan Rusia
80.000 warganya telah pulang dari luar negeri untuk bergabung dalam perang melawan Rusia.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan 80.000 warganya telah pulang dari luar negeri untuk bergabung dalam perang melawan Rusia.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu (2/3/2022), dalam sebuah postingan Telegram, kementerian itu menyampaikan sebagian besar orang yang kembali ini adalah laki-laki.
Mereka kini telah bergabung dengan barisan militer dan pasukan pertahanan teritorial lainnya.
Baca juga: 4 Warga Ukraina Tewas dalam Serangan Rusia di Zhytomyr
Sementara itu sebelumnya Badan pengungsi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yakni UNHCR menyebut ada lebih dari 660.000 orang telah meninggalkan Ukraina.
"Lebih dari 660.000 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga sejak Rusia menginvasi," kata UNHCR.
Juru bicara UNHCR Shabia Mantoo mengatakan dalam jumpa pers di Jenewa, Swiss bahwa ada laporan tentang orang-orang yang menunggu hingga 60 jam untuk bisa memasuki Polandia.
Baca juga: Hari ke-6 Invasi Rusia ke Ukraina: AS Sebut Pasukan Putin Kehabisan Bahan Bakar dan Makanan
Sementara antrean di perbatasan Rumania mencapai 20 km atau 12 mil.
Perlu diketahui, Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina pada akhir Februari ini, menyusul permintaan bantuan yang diajukan Republik Donbass.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa operasi itu hanya menargetkan infrastruktur militer Ukraina saja dan tidak menargetkan penduduk sipil.
Tidak hanya itu, kementerian tersebut juga menegaskan bahwa Rusia tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina dan bahwa tujuan operasinya adalah untuk menyelamatkan penduduk sipil dari genosida, serta membebaskan Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Lugansk (LPR) melalui demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.