Atlet Olimpiade Ukraina Ikut Angkat Senjata Melawan Serangan Militer Rusia
Warga sipil Ukraina secara sukarela berbondong-bondong gabung militer untuk melawan invasi militer Rusia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Invasi militer Rusia ke Ukraina membuat
Warga sipil Ukraina secara sukarela berbondong-bondong gabung militer untuk melawan invasi militer Rusia.
Tak terkecuali kalangan atlet.
Mereka tak ketinggalan memanggul senjata untuk membela tanah air mereka.
Salah satunya adalah Dmytro Pidruchnyi.
Dia adalah atlet dunia andalan Rusia.
Dua pekan lalu, Pidruchnyi membela Ukraina di ajang biathlon Olimpiade Musim Dingin 2022.
Sekembalinya dari Beijing, ia kembali membela Ukraina, kali ini dengan senajta.
Pidruchnyi kembali dari Beijing sebelum Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari lalu.
Pada Selasa (1/3/2022), atlet 30 tahun itu menunjukkan dirinya mengenakan seragam militer dan helm balistik.
“Saya sekarang ada di kampung halaman saya, Ternopil, bertugas di Garda Nasional Ukraina. Foto ini diambil ketika alarm serangan udara,” kata Pidruchnyi melalui media sosialnya.
Pidruchnyi juga menggunakan kesempatan itu untuk mengenang rekan sesama atlet biathlon Ukraina, Yevhen Malyshev.
Atlet tim junior biathlon Ukraina itu meninggal pekan ini.
Malyshev, berusia 19 tahun, meinggal saat bertugas sebagai personel militer Ukraina.
Penyebab kematian Malyshev masih belum pasti, tetapi Persatuan Biathlon Internasional mengonfirmasi bahwa ia meninggal saat bertugas.
Selain Pidruchnyi, sederet atlet Ukraina lain juga masuk militer untuk menghalau serangan Rusia. Salah satunya adalah petenis Serhiy Stakhovskiy.
Stakhovskiy baru saja pensiun sebagai atlet pada Januari lalu setelah Australia Terbuka.
Ketika Rusia melancarkan invasi, ia pergi ke Ukraina dari tempat tinggalnya di Hungaria.
“Saya masih tidak yakin bagaimana saya melakukannya. Saya tahu ini sangat sulit bagi istri saya. Anak-anak saya tidak tahu bahwa saya di sini,” kata Stakhovsky kepada BBC, Selasa (1/3/2022).
“Mereka tidak mengerti perang. Mereka terlalu kecil untuk memahami apa yang sedang terjadi,” lanjutnya.
Mantan juara dunia tinju, Vasyl Lomachenko juga bergabung dengan pasukan pertahanan.
Juara dunia kelas berat asal Ukraina, Oleksandr Usyk pun ikut memanggul senjata. Usyk berasal dari Krimea, provinsi yang dianeksasi Rusia pada 2014.
Dari dunia tinju, kakak-beradik Vitali dan Wladimir Klitschko turut berperan penting dalam pertahanan ibu kota Kiev.
Vitali merupakan wali kota, sedangkan Wladimir menjadi penasihat kepercayaannya.
Pesepak Bola Ukraina Meninggal
Federasi Internasional Pesepak Bola Profesional (FIFPRO) mengumumkan, telah ada dua pesepak bola Ukraina yang terbunuh karena membela negara mereka sejak invasi Rusia pekan lalu.
Kedua pemain tersebut adalah Vitaliy Sapylo dan Dmytro Martynenko, yang menjadi dua korban pertama dari dunia sepak bola sejak terjadinya perang Rusia-Ukraina.
“Pikiran kami bersama keluarga, teman, dan rekan satu tim dari pemain muda Ukraina Vitalii Sapylo dan Dmytro Martynenko, kehilangan pertama yang dilaporkan sepakbola dalam perang ini. Semoga mereka berdua beristirahat dengan tenang," tulis FIFPRO di akun Twitter resmi mereka, Selasa (1/3/2022).
Sapylo yang masih berusia 21 tahun tercatat merupakan pemain dengan posisi penjaga gawang tim muda dari Karpaty Lviv yang bermain di divisi tiga.
Sapylo bergabung dengan tentara Ukraina sebagai komandan tank dan tewas saat berperang di Kiev, Jumat pekan lalu.
Karpaty Lviv kemudian melabelinya sebagai seorang pahlawan dan mengonfirmasi kematiannya melalui sebuah pernyataan: "Kami menghargai memori abadi pahlawan ini."
Roman Sapylo, sang ayah, mengatakan bahwa putranya tewas akibat serangan udara dari Rusia.
Roman bercerita, anaknya meninggal saat menjaga garis depan dan tak ingin mundur meski dalam kondisi terjepit.
"Dia anak yang sangat bahagia dan suka bersenang-senang. Itu adalah serangan udara oleh Putin sialan itu. Dia mengambil anak saya dari saya," kata Roman kepada Bild dikutip dari Daily Mail, Rabu (2/3/2022).
Sumber: AP/BBC/Kompas.TV