Putin Klaim Rudal Oreshnik Baru Bisa Menyaingi Senjata Nuklir, Kecepatan di Atas 3 Km Per Detik
Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa penyebaran massal rudal balistik antarbenua (ICBM) Oreshnik dapat menyaingi kekuatan penghancur
Editor: Muhammad Barir
Putin Klaim Rudal Oreshnik Baru Bisa Menyaingi Senjata Nuklir, Kecepatan di Atas 3 Km Per Detik
TRIBUNNEWS.COM- Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa penyebaran massal rudal balistik antarbenua (ICBM) Oreshnik dapat menyaingi kekuatan penghancur senjata nuklir, menyoroti presisi dan potensi strategisnya.
Rudal tersebut diklaim memiliki kecepatan lebih tinggi dari Mach 11 (13.500 km/jam; 8.370 mph; 3,74 km/detik) menurut militer Ukraina, dengan enam hulu ledak yang dilaporkan dilengkapi dengan enam submunisi yang membuatnya sangat sulit untuk dicegat.
Selama pertemuan dengan pejabat militer, perwakilan industri pertahanan, dan pengembang sistem rudal di Moskow pada hari Jumat, Putin mengatakan Oreshnik tidak hanya ICBM dan alat pemusnah massal tetapi juga senjata berpresisi tinggi.
"Saya ingin menekankan satu aspek lagi di sini. Sistem rudal Oreshnik bukan sekadar senjata hipersonik yang efektif. Karena daya serangnya, terutama bila digunakan secara massal dan dikombinasikan dengan sistem presisi jarak jauh lain yang juga dimiliki Rusia, penggunaannya terhadap target musuh akan sebanding dalam hal efek dan kekuatannya dengan penggunaan senjata strategis," katanya.
Senjata strategis secara luas merujuk pada persenjataan utama angkatan bersenjata Rusia, yang berpusat pada senjata nuklir strategis dan taktis.
Sering disebut sebagai triad nuklir, ini meliputi rudal darat, rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, dan pembom strategis.
Mengklaim bahwa tidak ada sistem pertahanan yang ada dapat melawan Oreshnik, Putin mengumumkan bahwa produksi serial rudal tersebut telah diatur, dan akan diintegrasikan ke dalam Pasukan Rudal Strategis.
Rusia tengah menguji sistem serupa, yang akan mulai diproduksi setelah evaluasi yang berhasil, katanya, seraya menambahkan, “Dengan kata lain, kami memiliki serangkaian sistem jarak menengah dan pendek.”
Sementara itu, Panglima Pasukan Rudal Strategis Sergei Karakayev mengatakan uji coba rudal balistik jarak menengah terbaru yang dilengkapi dengan hulu ledak non-nuklir hipersonik dilakukan pada hari Kamis dalam kondisi pertempuran.
Peluncurannya berhasil, penugasan misi terpenuhi, dan target strategis di wilayah Ukraina berhasil dicapai, kata Karakayev.
“Hasil peluncuran tersebut mengonfirmasi kebenaran desain, rekayasa, dan solusi teknologi yang tertanam dalam proyek, serta kelayakan kompleks rudal dengan spesifikasi yang dimaksud,” imbuhnya.
Karakayev memuji kemampuan sistem tersebut untuk mengatasi mekanisme pertahanan rudal saat ini dan masa mendatang, dan menggambarkan hulu ledak hipersoniknya sebagai efektif terhadap beragam target, termasuk target yang dijaga ketat.
"Mengingat tugas dan jangkauan senjata yang ditentukan, senjata ini dapat mengenai sasaran di seluruh Eropa, yang memberikan keuntungan signifikan dibandingkan jenis senjata presisi jarak jauh lainnya. Seperti yang Anda catat sebelumnya, penggunaan senjata ini secara massal akan sebanding dengan penggunaan senjata nuklir," katanya.