Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Ukraina Sebut Rusia Telah Melakukan Kejahatan Perang

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggambarkan serangan Rusia di Kota Kharkiv pada Selasa (1/3/2022) sebagai kejahatan perang.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Presiden Ukraina Sebut Rusia Telah Melakukan Kejahatan Perang
Twitter/@sourav_jalon
Foto-foto lama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengenakan pakaian militer, viral di media sosial Twitter dan Facebook. 

TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggambarkan serangan Rusia di Kota Kharkiv pada Selasa (1/3/2022) sebagai kejahatan perang.

"Serangan terhadap Kharkiv adalah kejahatan perang. Ini adalah terorisme negara dari pihak Rusia," kata Zelenskyy dalam sebuah pernyataan video, seperti dikutip Channel News Asia.

Alun-alun Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, pada Selasa (1/3/2022) menjadi sasaran tembak artileri dan roket pasukan Rusia.

Gedung pemerintah setempat diledakkan oleh militer Rusia.

Menurut Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Anton Herashchenko, sedikitnya 10 orang tewas dan 35 lainnya terluka dalam serangan roket oleh pasukan Rusia di pusat Kota Kharkiv.

"Reruntuhan sedang dibersihkan dan akan ada lebih banyak korban dan luka-luka," ujarnya, seperti dilansir Al Jazeera.

Baca juga: Pelajar India Tewas Tertembak Saat Militer Rusia Lakukan Serangan Besar-besaran di Kharkiv Ukraina

Kharkiv juga menjadi target pasukan Rusia sejak Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi ke Ukraina Kamis (24/2/2022) pekan lalu.

Berita Rekomendasi

"Kharkiv dan Kyiv sekarang menjadi tujuan terpenting Rusia. Teror itu bertujuan untuk menghancurkan kami dan menghancurkan perlawanan kami," ungkap Zelenskyy.

"Mereka maju di ibu kota dengan cara yang sama seperti di Kharkiv. Inilah mengapa pertahanan ibu kota saat ini menjadi prioritas utama negara," tambahnya.

Sedikitnya, 136 warga sipil tewas, termasuk 13 anak-anak, dan 400 lainnya terluka sejak Rusia menginvasi Ukraina, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mengungkapkan pada Selasa (1/3/2022).

"Jumlah korban sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi," kata Liz Throssell, juru bicara OHCHR, yang menambahkan, 253 dari korban berada di Wilayah Donetsk dan Lugansk di Ukraina Timur, seperti dikutip Reuters.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas