Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Invasi Rusia: Biden Melarang Penerbangan Rusia hingga Kota Penting Ukraina Dibombardir

Hampir sepekan Rusia menginvasi dan membombardir kota-kota di Ukraina, berikut perkembangan terbaru dari konflik ini.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in UPDATE Invasi Rusia: Biden Melarang Penerbangan Rusia hingga Kota Penting Ukraina Dibombardir
AFP/SERGEY BOBOK
Pemandangan alun-alun di luar balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. (Photo by Sergey BOBOK / AFP) 

Dilaporkan The Guardian, video viral menunjukkan bangunan yang hancur, pohon tumbang, serta kabel listrik rusak, setelah serangan yang menewaskan sedikitnya 11 orang di Kharkiv pada Senin lalu.

Militer Rusia tampaknya juga berhasil merebut Kherson tengah, sebuah kota penting yang strategis di utara semenanjung Krimea.

Krimea telah dikuasai oleh Rusia sejak aneksasi pada tahun 2014.

4. PBB Laporkan Korban Tewas

PBB melaporkan sedikitnya 136 orang, termasuk 13 anak-anak, tewas di Ukraina sejak invasi dimulai.

Diperkirakan jumlahnya jauh lebih tinggi.

Sebelumnya pada Minggu (27/2/2022) lalu, Kementerian Dalam Negeri Ukraina melaporkan angka kematian yang lebih tinggi yakni 352 warga sipil tewas dan 1.684 terluka.

Berita Rekomendasi

Lebih dari setengah juta pengungsi telah melarikan diri dari Ukraina selama invasi Rusia, menurut PBB.

5. Putin Menandatangani Dekrit

Vladimir Putin
Vladimir Putin (Sky News)

Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit untuk melarang orang Rusia meninggalkan negara itu dengan lebih dari $10.000 dalam mata uang asing, lapor media pemerintah Rusia, TASS.

"Ekspor uang tunai mata uang asing dan instrumen mata uang asing lebih dari $10.000 yang dihitung berdasarkan nilai tukar resmi yang ditetapkan oleh Bank Sentral Rusia pada hari ekspor akan dilarang mulai 2 Maret," bunyi artikel tersebut.

Langkah ini merupakan upaya untuk "memastikan stabilitas keuangan Rusia", menurut pernyataan dari kantor pers Kremlin.

Kebijakan ini datang sebagai tanggapan atas sanksi yang melumpuhkan dari Barat kepada Rusia atas invasi ke Ukraina.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas