Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Batalyon Azov Ukraina Olesi Peluru dengan Lemak Babi, Diduga untuk Melawan Pasukan Muslim Chechnya

Beberapa waktu lalu Garda Nasional Ukraina membagikan video di akun Twitternya yang menunjukkan seorang pria mengolesi pelurunya dengan lemak babi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Inza Maliana
zoom-in Batalyon Azov Ukraina Olesi Peluru dengan Lemak Babi, Diduga untuk Melawan Pasukan Muslim Chechnya
Twitter @ng_ukraine
Garda Nasional Ukraina membagikan video di akun Twitternya yang menunjukkan seorang pria mengolesi pelurunya dengan lemak babi. 

Sebelumnya, Ramzan Kadyrov, Kepala Republik Chechnya sekaligus sekutu Putin mengatakan bahwa ia telah mengerahkan pasukan ke Ukraina.

Kadyrov bahkan mendesak masyarakat Ukraina agar menggulingkan pemerintahan mereka.

Perkembangan Invasi Rusia ke Ukraina

Gambar selebaran yang dirilis di halaman Facebook Kementerian Dalam Negeri Ukraina pada 1 Maret 2022 menunjukkan asap setelah serangan rudal yang menargetkan pusat televisi ibukota Ukraina di Kyiv.
 (Photo by UKRAINIAN INTERIOR MINISTRY PRESS SERVICES / AFP)
Gambar selebaran yang dirilis di halaman Facebook Kementerian Dalam Negeri Ukraina pada 1 Maret 2022 menunjukkan asap setelah serangan rudal yang menargetkan pusat televisi ibukota Ukraina di Kyiv. (Photo by UKRAINIAN INTERIOR MINISTRY PRESS SERVICES / AFP) (AFP/-)

Sepekan Rusia menginvasi, PBB mencatat bahwa lebih dari satu juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak Putin melancarkan serangan.

"Hanya dalam tujuh hari kami telah menyaksikan eksodus satu juta pengungsi dari Ukraina ke negara-negara tetangga," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi, dalam postingan di Twitter.

"Bagi jutaan orang lainnya, di dalam Ukraina, sudah waktunya bagi senjata untuk diam, sehingga bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa dapat diberikan," tambahnya.

Sementara itu, salah satu kota strategis di Ukraina dikabarkan telah jatuh ke tangan pasukan Rusia.

Berita Rekomendasi

Wali Kota Kherson di Ukraina, Ihor Kolykhaiev mengatakan bahwa militer negaranya tidak lagi berada di kota.

Ia mengaku bahwa warganya kini harus melaksanakan instruksi dari "orang-orang bersenjata yang datang ke pemerintahan kota".

Ini mengindikasikan bahwa Kherson telah jatuh di bawah kendali Rusia.

Dilaporkan CNN, pengumuman yang diposting di Facebook ini menyusul tekanan militer Rusia terhadap Kherson sejak beberapa hari yang lalu. 

Kherson adalah kota penting yang strategis di jalan masuk dari Laut Hitam dengan populasi hampir 300.000 jiwa.

Pada Rabu (2/3/2022) di Kyiv, Wali Kota Kolykhaiev membantah klaim Rusia yang mengaku sudah menguasai Kherson.

Kolykhaiev saat itu menyebut bahwa pasukan Ukraina masih bertempur di beberapa bagian kota.

Pemandangan alun-alun di luar balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. (Photo by Sergey BOBOK / AFP)
Pemandangan alun-alun di luar balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. (Photo by Sergey BOBOK / AFP) (AFP/SERGEY BOBOK)

Baca juga: Wali Kota Kyiv: Konvoi Pasukan Rusia Hampir Mencapai Ibu Kota, Kami Sedang Bersiap Menyambutnya

Baca juga: Kota Kherson Jatuh di Bawah Kendali Rusia, Wali Kota Sebut Militer Ukraina Telah Pergi

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas