Bayi Ukraina Lahir di Bunker saat Rusia Memborbardir Rumah Sakit, Bangsal Bersalin Terkena Rudal
Seorang bayi lahir di sebuah bunker rumah sakit saat bangsal bersalin, tempat di mana seharusnya ia dilahirkan, dibombardir oleh Rusia.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi lahir di sebuah bunker rumah sakit saat bangsal bersalin, tempat di mana seharusnya ia dilahirkan, dibombardir oleh Rusia.
Sambil berlindung di bunker di bawah tembakan rudal Rusia, staf bangsal bersalin di rumah sakit Pavlusenko di Kota Zhytomyr memusatkan perhatian pada seorang wanita hamil yang akan melahirkan.
Beberapa saat sebelumnya, sirene serangan udara terdengar di kota Ukraina.
Puluhan pasien berebut menuju bunker bawah tanah.
Mereka yang terlalu sakit untuk bergerak, termasuk pasien Covid-19 yang diintubasi, harus ditinggalkan di lantai atas.
Anggota staf yang ditunjuk mempertaruhkan hidup mereka untuk tetap bersama pasien-pasien tersebut.
Baca juga: PROFIL Olena Zelenska, Ibu Negara Ukraina, Sempat Dilupakan oleh Presiden Volodymyr Zelensky
Baca juga: Daftar 17 Negara yang Kirim Bantuan Militer untuk Ukraina: AS hingga Republik Ceko
Pejabat rumah sakit mengatakan kepada The Independent bahwa serangan udara di Zhytomyr pada hari Selasa (1/3/2022) telah menghantam sebuah pangkalan militer yang hanya berjarak 200 meter dari rumah sakit mereka.
Beberapa bangsal rusak parah.
Bagian yang paling mengenaskan yaitu bangsal bersalin, di mana 45 wanita dan 15 bayi yang baru lahir dirawat pada saat itu.
"Pada pukul 22.30 [pada Selasa malam] sirene memperingatkan kami bahwa ada api yang masuk, jadi kami berlari ke tempat penampungan," kata Dr Olena Volodymyrivna, kepala bangsal bersalin, melalui telepon dari dalam bunker tempat dia berlindung.
"Mengerikan, semua bangunan bergetar."
"Saya merasa seperti tanah dicabik dari bawah kaki kami."
"Semua anak menangis, semuanya, dan ibu, banyak di antaranya baru saja melahirkan, ketakutan."
Ketika ledakan membuat seorang wanita langsung berkontraksi, ahli anestesi, neonatologi dan bidan segera bertindak, katanya.