Menlu Rusia: Operasi Militer di Ukraina Dilanjutkan Sampai Akhir
Sedikitnya 227 warga sipil tewas dan 525 lainnya terluka di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai sepekan lalu tepatnya pada 24 Februari 2022.
Editor: Hasanudin Aco
"Dan pertanyaan tentang bagaimana kehidupan Ukraina, itu harus rakyatnya yang menentukan," kata dia menambahkan.
Tanpa memberikan bukti, Lavrov mengatakan Rusia memiliki informasi bahwa Amerika Serikat khawatir tentang prospek kehilangan kendali atas apa yang dia sebut sebagai laboratorium kimia dan biologi di Ukraina.
Dia juga menuduh Inggris membangun pangkalan militer di Ukraina.
Jumlah Korban Jiwa
Sedikitnya 227 warga sipil tewas dan 525 lainnya terluka di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai sepekan lalu tepatnya pada 24 Februari 2022.
Laporan tersebut disampaikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (3/3/2022), sebagaimana dilansir Sky News.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengatakan penghitungan itu melampaui jumlah seluruh korban sipil dari perang di Ukraina timur antara separatis pro-Rusia dengan tentara Ukraina.
Konflik bersenjata yang pecah di Ukraina timur pada 2014 tersebut menyebabkan 136 warga sipil tewas dan 577 terluka.
Namun, para pejabat Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia mengakui bahwa jumlah korban tewas yang sebenarnya dari perang Ukraina-Rusia jauh lebih besar.
Baca juga: Dubes Rusia: Pemerintah Kriminal Ukraina Ingin Hapus Bahasa Rusia dari Percakapan Sehari-hari
Pasalnya, penghitungan yang mereka lakukan menggunakan metodologi yang ketat dan hanya menghitung korban yang dikonfirmasi.
Layanan Darurat Negara Ukraina telah menyajikan angka yang jauh lebih tinggi, mengatakan bahwa lebih dari 2.000 warga sipil telah tewas dalam konflik tersebut.
Sementara itu, Rusia untuk kali pertama telah mengakui 498 kematian dari tentaranya.
Tetapi, Kiev mengeklaim jumlah tentara Rusia yang tewas adalah 9.000 orang.
Sumber: Sky News/Reuters/Kompas.com/Konta.co.id