Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari ke-10 Invasi Rusia ke Ukraina, Ini 15 Hal yang Perlu Diketahui

Invasi Rusia ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) sudah memasuki hari ke-10. Berikut ini Tribunnews rangkum beberapa informasi terbaru.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Hari ke-10 Invasi Rusia ke Ukraina, Ini 15 Hal yang Perlu Diketahui
AFP/SERGEI SUPINSKY
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa. "Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri saya pesawat!" ujar Zelensky dalam jumpa pers. "Jika kami tidak ada lagi maka, amit-amit, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi berikutnya," katanya. "Percayalah pada saya," tambahnya. AFP/SERGEI SUPINSKY 

13. Polisi Italia telah menyita vila dan kapal pesiar senilai setidaknya €140 juta (£115 juta) dari empat orang Rusia terkenal yang dimasukkan dalam daftar sanksi Uni Eropa, kata sumber kepada Reuters.

14. Pembangkit nuklir Zaporizhzhia Ukraina, yang terbesar dari jenisnya di Eropa, direbut oleh pasukan Rusia pada Jumat (4/3/2022), setelah serangan yang memicu kebakaran di dekat salah satu dari enam reaktornya.

Tidak ada pelepasan radiasi yang dilaporkan, tetapi para pejabat Ukraina mengatakan para pekerja tidak dapat memeriksa semua infrastruktur keselamatan setelah serangan itu.

Kondisi PLTN Zaporizhzhia di Ukraina sebelum dibombardir tentara Rusia. Ini merupakan PLTN terbesar di Eropa dengan 6 reaktor nuklir yang mampu menghasilkan energi listrik 40-42 miliar kWh.
Kondisi PLTN Zaporizhzhia di Ukraina sebelum dibombardir tentara Rusia. Ini merupakan PLTN terbesar di Eropa dengan 6 reaktor nuklir yang mampu menghasilkan energi listrik 40-42 miliar kWh. (The Verge)

15. KTT darurat dewan keamanan PBB diadakan setelah serangan di Zaporizhzhia.

Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan dunia nyaris menghindari "bencana nuklir" dan mengutuk tindakan Rusia sebagai "sembrono" dan "berbahaya".

Kedutaan Besar AS di Ukraina mengatakan serangan terhadap pembangkit nuklir itu adalah kejahatan perang.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

Berita Rekomendasi

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas