Putin Gambarkan Sanksi atas Rusia terkait Invasi ke Ukraina seperti Deklarasi Perang
Putin menggambarkan sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat atas invasinya ke Ukraina sebagai "mirip dengan deklarasi perang".
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat atas invasinya ke Ukraina sebagai "mirip dengan deklarasi perang".
"Tapi syukurlah belum sampai ke situ," tambahnya.
Dilansir CNN, Putin juga memperingatkan bahwa setiap upaya untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina akan dianggap sebagai partisipasi dalam konflik bersenjata.
Dia menolak saran bahwa untuk memberlakukan keadaan darurat atau darurat militer di Rusia.
Baca juga: VIDEO Detik-detik Helikopter Rusia Hancur Disengat Rudal Pertahanan Ukraina
Baca juga: Puluhan Pekerja Migran Asal Bali Pulang dari Ukraina
Putin membuat pernyataan itu saat berbicara dengan sekelompok pramugari wanita di pusat pelatihan Aeroflot dekat Moskow.
Sejak dimulainya invasi Rusia 10 hari lalu, Barat telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia, termasuk pembekuan aset asing Putin dan pengecualian sejumlah bank Rusia dari sistem pembayaran internasional Swift.
Selain itu, banyak perusahaan multinasional telah menghentikan operasinya di Rusia.
Pada Sabtu (5/3/2022), Zara, Paypal, dan Samsung menjadi merek global terbaru yang menangguhkan perdagangan di sana.
Baca juga: Selamatkan Warganya dari Invasi Rusia, Otoritas Kota Mariupol Ukraina Mulai Lakukan Evakuasi
Baca juga: Perubahan Peta Geopolitik Global: Berapa Lama Perang Rusia Vs Ukraina Akan Bergantung pada 3 Hal Ini
Langkah-langkah ekonomi telah menyebabkan nilai rubel jatuh dan memaksa bank sentral Rusia untuk menggandakan suku bunga.
Dalam komentar terbarunya, Putin berusaha untuk membenarkan perang di Ukraina.
Dia mengulangi pernyataan bahwa dia berusaha untuk membela komunitas berbahasa Rusia di sana melalui "demiliterisasi dan de-Nazifikasi" negara itu.
Menanggapi tuduhan analis pertahanan Barat bahwa kampanye militer Rusia berjalan kurang baik dari yang diharapkan, dia berkata: "Tentara kami akan memenuhi semua tugas. Saya tidak meragukan itu sama sekali. Semuanya akan berjalan sesuai rencana."
Baca juga: PBB Sebut Lebih dari 1,3 Juta Warga Ukraina Melarikan Diri Sejak Invasi Rusia Dimulai
Baca juga: Hari ke-10 Invasi Rusia ke Ukraina, Ini 15 Hal yang Perlu Diketahui
Dia menambahkan bahwa hanya tentara profesional yang mengambil bagian dalam permusuhan dan tidak ada wajib militer yang terlibat, meskipun ada laporan sebaliknya.
Pemimpin Rusia itu mengatakan upaya untuk memberlakukan zona larangan terbang di Ukraina akan dianggap oleh Rusia sebagai langkah ke dalam konflik militer dan mereka yang bertanggung jawab akan diperlakukan sebagai kombatan musuh.