Kongres AS Setujui Anggaran 13,6 Miliar Dolar AS untuk Bantu Ukraina dan Sekutu di Eropa
Kongres AS telah menyetujui anggaran sebesar 13,6 miliar dolar AS untuk membantu Ukraina dan sekutu di Eropa pada hari ini, Rabu (9/3/2022).
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Kongres AS telah menyetujui bersamaan dengan bipartisan pada Rabu (9/3/2022) untuk menganggarkan dana bantuan sebesar 13,6 miliar dolar AS bagi Ukraina dan sekutu di Eropa.
Selain itu, ada pula anggaran sejumlah 1 milar dolar AS untuk kebutuhan penanganan pandemi Covid-19 di AS.
Anggaran tersebut adalah bagian dari total anggaran negara sebesar 1,5 triliun dolar AS, dikutip dari CBS.
Sebelumnya, Presiden AS, Joe Biden telah meminta anggaran untuk kebutuhan militer, kemanusiaan, dan bantuan ekonomi untuk Ukraina sebesar 10 miliar dolar AS pada minggu lalu.
Namun, Partai Demokrat dan Republik bersikukuh untuk menambah anggaran tersebut menjadi 12 miliar dolar AS pada Senin (7/3/2022).
Baca juga: China Siap Jadi Penengah Perang Rusia-Ukraina, Janjikan Bantuan Kemanusiaan
Baca juga: Presiden Zelensky Akhirnya Tak Lagi Ngotot Gabung NATO, Akui NATO Tidak Siap Menerima Ukraina
Lalu, disetujui sebesar 13,6 miliar dolar AS sehari berselang.
“Kita akan mendukung mereka (Ukraina) melawan tirani, opresi, aksi kekerasan untuk penaklukan,” ujar Biden.
Pimpinan kedua partai pun berharap 2.741 halaman pengesahan segera disetujui oleh Gedung Putih pada hari ini dan Senat pada akhir minggu.
Selain itu, mereka juga dihadapkan untuk pengesahan terkait penganggaran daerah atau menghadapi penutupan pemilihan mingguan pada level federal.
Karena adanya halangan terkait penundaan yang terjadi atas penganggaran bantuan ke Ukraina, maka pihak Gedung Putih mendesak agar disahkan pada hari ini.
“Perang di Eropa membuat energi yang dimiliki Kongres terfokus untuk membuat sesuatu (bantuan kepada Ukraina) harus segera selesai dan selesai dalam waktu cepat,” ujar Pemimpin Mayoriras Senat, Chuck Schumer.
Bipartisan mengesahkan paket bantuan ke Ukraina sebagai salah satu manifestasi dari keinginan Kongres untuk membantu Ukraina meskipun dalam prosesnya berlangsung tidak harmonis.
Sebelumnya, Partai Republik mengecam Biden terkait lambatnya pemerintahannya dalam membantu Ukraina.
Selain itu, partai ini juga mengecam anggota NATO yang sama lambatnya dengan Biden dalam memberikan sanksi kepada Rusia dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.