Ibu Negara Ukraina Olena Zelenska Kutuk Pembunuhan Massal Rusia Selama Invasi
Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska mengeluarkan pernyataan berapi-api tentang invasi Rusia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Ibu Negara Ukraina, Olena Zelenska mengeluarkan pernyataan berapi-api tentang invasi Rusia.
Zelenska mengutuk pembunuhan massal warga sipil Ukraina selama invasi Rusia.
Pernyataan Zelenska fokus pada anak-anak yang menjadi korban.
Dia menyebutkan nama tiga anak yang tewas dalam serangan bom Rusia.
Baca juga: Tak Lagi Desak Keanggotaan, Presiden Ukraina Maklumi Ketakutan NATO, Buka Dialog dengan Putin
Baca juga: Arti Simbol Huruf Z yang Digunakan Militer Rusia saat Invasi Ukraina
Zelenska menegaskan Ukraina menginginkan perdamaian, tetapi akan mempertahankan perbatasan dan identitasnya.
Dalam sebuah surat terbuka berbahasa Inggris yang diterbitkan di situs web presiden Ukraina Selasa malam (8/3/2022) dimomen Hari Perempuan Internasional, Zelenska mengatakan telah menerima banyak permintaan untuk wawancara dan bahwa suratnya berfungsi sebagai jawaban.
Dia mengatakan invasi itu "mustahil untuk dipercaya. Negara kami damai; kota, kota kecil dan desa kami penuh dengan kehidupan".
"Faktanya, ini adalah pembunuhan massal warga sipil Ukraina," tambahnya, terlepas dari upaya Rusia untuk menggambarkannya sebagai "operasi khusus".
Baca juga: Rusia Klaim Dapatkan Dokumen Rahasia Ukraina soal Rencana Penyerangan di Donbas
Baca juga: Perang Ukraina: Dokter dari India bertahan hidup di bungker bersama macan kumbang dan jaguar
"Mungkin yang paling menakutkan dan menghancurkan dari invasi ini adalah korban anak-anak."
"Alice yang berusia delapan tahun yang meninggal di jalanan Okhtyrka saat kakeknya berusaha melindunginya. Atau Polina dari Kyiv, yang tewas dalam penembakan bersama orang tuanya."
"Arseniy yang berusia empat belas tahun terkena puing-puing di kepala, dan tidak dapat diselamatkan karena ambulans tidak dapat mencapainya tepat waktu karena kebakaran hebat."
"Ketika Rusia mengatakan bahwa'tidak mengobarkan perang melawan warga sipil', saya menyebut nama anak-anak yang terbunuh ini terlebih dahulu."
Baca juga: China Tuding AS dan NATO Terus Provokasi Konflik Rusia Vs Ukraina
Baca juga: Listrik di PLTN Chernobyl Terputus, Ukraina Peringatkan Risiko jika Cairan Pendingin Menguap
Zelenska mengatakan sekarang ada beberapa lusin anak yang lahir dalam beberapa pekan terakhir, yang tidak pernah mengenal perdamaian.
Dia menambahkan Presiden Rusia Vladimir Putin telah meremehkan Ukraina, rakyatnya, dan patriotismenya.
"Sementara propagandis Kremlin membual bahwa Ukraina akan menyambut mereka dengan bunga sebagai penyelamat, mereka telah dijauhi dengan bom molotov," tambahnya.
Dia juga berterima kasih kepada orang-orang di seluruh dunia atas dukungan mereka.
Baca juga: Berita Foto : Lebih dari 2 Juta Orang Telah Mengungsi dari Ukraina
Baca juga: Zelenskyy: Ukraina Punya Solusi yang Memungkinkan untuk Pengakuan Krimea, DPR, dan LPR
Bantuan Barat
Zelenska turut meminta Barat untuk "menutup langit, dan kami akan mengelola perang di lapangan sendiri".
Ibu negara mengakhiri dengan permohonan kepada media untuk "terus menunjukkan kebenaran".
"Jika kita tidak menghentikan Putin, yang mengancam akan memulai perang nuklir, tidak akan ada tempat aman di dunia bagi kita semua. Kita akan menang. Karena persatuan kita. Persatuan menuju cinta untuk Ukraina."
Zelenska adalah mantan penulis skenario dan memiliki profil tinggi di luar negeri, telah menemani suaminya dalam beberapa perjalanan ke luar negeri.
Dia terkenal di Ukraina karena kampanyenya untuk makanan sekolah yang lebih baik dan untuk mendorong penyebaran bahasa Ukraina di seluruh dunia.
Saat ini, keberadaan Zelenska (44) tidak diketahui.
Zelensky berpisah dengan istri dan anaknya sejak invasi Rusia, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Zelenskiy: Masyarakat Dunia Akan Bertanggung Jawab Atas Bencana Kemanusiaan Massal di Ukraina
Baca juga: Perang di Ukraina Akan Menjerumuskan Dunia ke dalam Krisis Ekonomi Global?
Target Rusia
Zelensky pada awal konflik mengatakan dirinya adalah "target nomor satu" dan keluarganya adalah "target nomor dua" dari invasi pasukan Rusia.
"(Musuh) telah menandai saya sebagai target nomor satu," Zelensky memperingatkan dalam pesan video saat pertempuran sengit dilaporkan terjadi di berbagai lini, dikutip Reuters.
"Keluarga saya adalah target nomor dua. Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menghancurkan kepala negara," ujarnya.
"Saya akan tinggal di ibu kota. Keluarga saya juga di Ukraina," tegas Zelensky.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)