Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenderal Top AS: Anti-tank dan Anti-pesawat Paling Efektif untuk Ukraina, Bukan Jet Tempur MiG-29

Jenderal Top AS di Eropa, cara paling efektif untuk mendukung militer Ukraina yakni dengan tambahan senjata anti-tank dan anti-pesawat, bukan MiG-29.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Inza Maliana
zoom-in Jenderal Top AS: Anti-tank dan Anti-pesawat Paling Efektif untuk Ukraina, Bukan Jet Tempur MiG-29
AFP/SERGEI SUPINSKY
Seorang prajurit Ukraina berjalan melewati papan bertuliskan "I love Ukraina" di sebelah rintangan anti-tank di pusat Kyiv pada 7 Maret 2022. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Jenderal Top Amerika Serikat di Eropa mengungkapkan cara paling efektif untuk mendukung militer Ukraina.

Dikutip dari CNN, cara tersebut yakni dengan tambahan senjata anti-tank dan anti-pesawat, bukan jet tempur MiG-29.

Menanggapi pernyataan dari Pentagon press secretary John Kirby, komandan Komando Eropa AS Jenderal Tod Wolters mengatakan bahwa Ukraina menggunakan senjata ini dengan sangat baik.

Ukraina mampu membatasi kemampuan pesawat militer Rusia untuk beroperasi secara bebas.

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-15, Ini Peristiwa yang Terjadi

Jet tempur MiG-29
Jet tempur MiG-29 (Sputnik)

Wolters menambahkan, Ukraina sudah memiliki "banyak" pesawat terbang dan menambahkannya tidak akan memberikan keuntungan relatif bagi Angkatan Udara Ukraina.

"Oleh karena itu, kami menilai secara keseluruhan perolehannya rendah," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa setiap transfer MiG-29 juga berisiko meningkatkan konflik.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, pada Selasa (8/3/2022) Pentagon menolak proposal Polandia untuk mentransfer jet tempur MiG-29 ke AS untuk pengiriman ke Ukraina.

Pada Rabu, Kirby mengatakan bahwa intelijen AS percaya mentransfer MiG-29 ke Ukraina sekarang dapat dilihat oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai "langkah eskalasi".

Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-15

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Invasi Rusia ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) kini memasuki hari ke-15.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyebut serangan Rusia di sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol sebagai bukti genosida.

The Guardian tidak dapat memverifikasi lebih lanjut, tetapi video yang diterbitkan Associated Press menunjukkan beberapa orang terluka di lokasi serangan di rumah sakit.

Lebih dari 40.000 warga sipil dievakuasi di Ukraina pada Rabu (9/3/2022).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas