Presiden Zelenskiy: Negara Macam Apa Rusia, Bom Rumah Sakit Anak, Bukti Sedang Lakukan Genosida
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengecam aksi keji dan kejam Rusia yang menargetkan Rumah Sakit dalam serangannya.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Serangan bom Rusia benar-benar menghancurkan Rumah Sakit Anak-anak dan Bersalin di Mariupol, kata pihak berwenang Ukraina.
Serangan Rusia ini kembali menghentikan evakuasi massal dari beberapa kota, termasuk pelabuhan selatan yang hancur.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengecam aksi keji dan kejam Rusia yang menargetkan Rumah Sakit dalam serangannya.
"Rumah sakit anak-anak, bangsal bersalin. Bagaimana mereka mengancam Federasi Rusia? Negara macam apa Rusia, yang takut rumah sakit, bangsal bersalin dan menghancurkannya?" kata Zelenskiy di Telegram, seperti dilansir Guardian, Kamis (10/3/2022).
"Rumah sakit dan sekolah hancur. Gereja-gereja dan bangunan-bangunan biasa hancur. Orang-orang terbunuh. Anak-anak dibunuh. "Pemboman udara di rumah sakit anak-anak adalah bukti utama bahwa genosida Ukraina sedang terjadi."
Zelenskiy mengatakan ancaman terhadap negara Ukraina "maksimal" dan sekali lagi meminta barat untuk memberlakukan zona larangan terbang, dengan mengatakan itu berisiko terjadinya "bencana kemanusiaan," jika tidak.
Dia menyebut Rusia sebagai "Nazi" dalam sebuah wawancara dengan Sky News.
"Jika Anda bersatu melawan Nazi dan teror ini, Anda harus menutup. Jangan menunggu saya bertanya beberapa kali, sejuta kali. Tutup langit."
Baca juga: Diplomat Rusia Desak AS Ungkap Informasi Soal Kegiatan Biolab di Ukraina
Dia memperingatkan, jika tidak "jutaan" orang bisa mati.
Berbicara di Washington, menteri luar negeri AS, Antony Blinken, dan menteri luar negeri Inggris, Liz Truss, menegaskan kembali posisi NATO bahwa zona larangan terbang akan membawa NATO ke dalam konflik langsung dengan Rusia.
17 Orang Terluka
Di tengah peringatan Barat bahwa invasi Rusia akan menjadi lebih brutal ketika pemimpin Moskow, Vladimir Putin, berusaha untuk mendapatkan kembali momentum yang terhenti, pihak berwenang setempat menggambarkan kerusakan rumah sakit - kompleks gabungan 600 tempat tidur dengan bangsal anak-anak dan bersalin.
Otoritas mengatakan setidaknya 17 orang telah terluka, termasuk wanita dalam persalinan dalam serangan di Rumah Sakit Anak dan Bersalin.
Wakil walikota Sergei Orlov mengatakan kota itu dibombardir terus menerus dan 1.170 penduduk telah meninggal, 47 di antaranya dimakamkan di kuburan massal pada hari Rabu kemarin.