Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Zelensky Tak Terima saat Ada Gadis 6 Tahun Meninggal Sendirian di Rumah karena Dehidrasi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tak terima saat ada gadis enam tahun yang meninggal dunia sendirian akibat dehidrasi.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Miftah
zoom-in Presiden Zelensky Tak Terima saat Ada Gadis 6 Tahun Meninggal Sendirian di Rumah karena Dehidrasi
AFP/SERGEI SUPINSKY
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa. "Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri saya pesawat!" ujar Zelensky dalam jumpa pers. "Jika kami tidak ada lagi maka, amit-amit, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi berikutnya," katanya. "Percayalah pada saya," tambahnya. AFP/SERGEI SUPINSKY 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tak terima saat ada gadis enam tahun yang meninggal dunia sendirian.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan pada Selasa (8/3/2022), gadis tersebut tewas karena dehidrasi di reruntuhan rumahnya di Mariupol sebelah tenggara.

Serangan tentara Rusia telah menghancurkan gedung dan membunuh ibu gadis 6 tahun itu.

Kematian anak tersebut tidak bisa segera dikonfirmasi secara independen oleh Reuters.

Pejabat Rusia juga tak tersedia untuk memberikan komentar pada hari libur umum.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dirinya tak bisa menerima saat tahu seorang anak mati dengan cara seperti itu di abad ke-21.

"Pada 2022, karena dehidrasi," katanya dalam sebuah video pidato, menyamakan krisis kemanusiaan di beberapa kota Ukraina dengan kekejaman Nazi selama Perang Dunia kedua.

Rekaman menunjukkan asap yang diduga membubung di kaki langit setelah ledakan terdengar di dekat Mariupol, Ukraina timur
Rekaman menunjukkan asap yang diduga membubung di kaki langit setelah ledakan terdengar di dekat Mariupol, Ukraina timur (via Daily Mail)

Baca juga: Tak Lagi Desak Keanggotaan, Presiden Ukraina Maklumi Ketakutan NATO, Buka Dialog dengan Putin

Baca juga: Arti Simbol Huruf Z yang Digunakan Militer Rusia saat Invasi Ukraina

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Wali Kota Vadym Boichenko mengungkapkan perasaan dukanya usai kematian si gadis malang, lewat sebuah unggahan.

Ia menyebut apa yang terjadi pada gadis enam tahun ini hanyalah segelintir cerita sedih dari sekian banyak yang terjadi di Mariupol.

"Kami tidak dapat mengatakan berapa lama warga Mariupol telah berjuang untuk hidupnya."

"Kami tidak dapat membayangkan berapa banyak penderitaan yang harus ditanggung oleh seorang anak yang tak bersalah," ujar Boichenko dalam sebuah unggahan online, yang hanya menyebutkan nama depan gadis malang tersebut: Tanya.

"Pada menit-menit terakhir hidupnya, ia sendirian, kelelahan, ketakutan, sangat haus. Ini hanya satu dari banyak cerita di Mariupol, yang telah diblokade selama delapan hari."

Moskow menyebut tindakannya sebagai "operasi militer khusus" yang dirancang untuk menghancurkan kemampuan militer Ukraina dan menangkap apa yang dianggapnya sebagai nasionalis berbahaya.

Moskow membantah menargetkan warga sipil.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas