Profil Yoon Seok Yeol, Presiden Terpilih Korea Selatan, Mantan Pengacara dan Jaksa
Mantan jaksa agung Korea Selatan, Yoon Suk-yeol akhirnya terpilih sebagai Presiden Korea Selatan yang baru.
Editor: Hasanudin Aco
Presiden Moon memerintahkannya untuk bersikap netral, menambahkan bahwa segala jenis korupsi harus diselidiki secara ketat meskipun terkait dengan pemerintah.
Namun hubungan manisnya dengan pemerintahan Moon berakhir tak lama.
Pada Agustus 2019 Yoon ditunjuk dalam dalam penyelidikan terhadap keluarga Cho Kuk, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kehakiman.
Cho Kuk yang dipilih oleh Moon, terlibat dalam serangkaian kontroversi, termasuk tuduhan kegiatan bisnis terlarang dan pemalsuan prestasi akademik putrinya.
Keputusannya untuk mengadili Cho Kuk disambut oleh oposisi tetapi dikutuk oleh Partai Demokrat dan pendukungnya.
Cho Kuk kemudian digantikan oleh Choo Mi-ae.
Selama jabatannya, Choo Mi-ae mengambil tindakan terhadap beberapa jaksa yang dekat dengan Yoon.
Ia menuduh Yoon gagal menyerahkan rencana reorganisasi untuk departemennya.
Tetapi hal itu justru dilihat sebagai pembalasan oleh Gedung Biru akibat penuntutan Cho Kuk.
Pada April 2020, anggota parlemen Partai Demokrat kembali menyerang Yoon dan memintanya untuk mengundurkan diri.
Choo Mi-ae lalu menskors Yoon dari posisinya, dengan alasan dugaan pelanggaran etika, penyalahgunaan kekuasaan, dan campur tangan dalam penyelidikan rekan dan anggota keluarganya.
Yoon mengajukan perintah penangguhan menteri, yang disetujui oleh Pengadilan Administratif Seoul pada tanggal 1 Desember, untuk sementara menghentikan penangguhan tersebut.
Pada 16 Desember, Kementerian Kehakiman kembali memberlakukan penangguhan dua bulan pada Yoon, menerima empat dari enam dakwaan utama untuk tindakan disipliner.
Keputusan itu kemudian disetujui oleh Presiden Moon.
Namun pada tanggal 24 Desember, mengikuti perintah yang diajukan di Pengadilan Administratif Seoul, penangguhan dibatalkan karena pengadilan menerima klaim Yoon bahwa proses untuk menangguhkannya tidak adil.
Pada tanggal 4 Maret 2021, Yoon akhirnya mengajukan pengunduran dirinya sebagai jaksa agung, yang diterima oleh Presiden Moon.
Setelah mengundurkan diri, ia secara resmi maju dalam kepresidenan pada tanggal 29 Juni.
Sebagai seorang politisi, Yoon sejauh ini jauh dari harapan yang ia dorong sebagai jaksa.
Meski menuai kritik atas berbagai kejanggalan yang mengungkapkan kekurangan filosofi pemerintahannya, harapan untuk pemerintahan baru yang telah diproyeksikan padanya akhirnya mengubahnya menjadi calon presiden dari PPP.
Sumber: BBC/Kompas.TV/Tribun Solo